Intel Mendorong Bisnis Chip Supercomputer Pendukung Grafis 3D
Raksasa semikonduktor yang berbasis di Amerika Serikat, Intel sedang melakukan upaya percepatan portofolio bisnisnya di lini chip supercomputer berkecepatan tinggi. Intel melihat, pada perkembangan selanjutnya yang makin maju, banyak desainer membutuhkan komputer super cepat dalam mengolah desain visualnya di komputer.
“Intel telah konsisten dalam meningkatkan investasi di semua bidang superkomputer, seperti prosesor, co-prosesor dan perangkat lunak. Penggunaan supercomputer sedang berkembang,” kata Kepala eksekutif Intel untuk wilayah Korea, Lee Hee-sung dalam konferensi pers di Yeouido, Seoul utara, dikutip dari harian The Korean Times.
Lee mengindentifikasikan, industri grafis komputer sebagai salah satu mesin pertumbuhan berikutnya di Korea Selatan. Sejalan dengan strategi bisnisnya itu, Intel bekerja sama dengan perusahaan lokal, LG N-Sys dan Dexter Digital mengembangkan teknologi film tiga dimensi berjudul “Mr Go”.
Ia mengklaim, film tersebut merupakan film pertama Asia yang memiliki karakter utama yang diciptakan dengan teknologi 3D, seperti halnya film Avatar. Rencananya, film “Mr Go” akan diperkenalkan kepada publik pada 17 juli nanti.
Di Film tersebut, LG menyediakan teknologi canggih dalam hal rendering. Sementara teknologi superkomputer Intel digunakan untuk memberikan kemampuan menonton yang lebih halus dan cepat.
“Di Korea Selatan, Intel bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan publik dan private untuk menumbuhkan pasar superkomputer. Kami membantu usaha kecil dan menengah lokal (UKM) meningkatkan teknologi yang terkait dengan menjalankan program yang disebut ‘cluster ready’,” kata Lee.
Di tengah menurunnya permintaan untuk PC konvensional, Intel malah berpaangan untuk menetapkan perluasan wilayah bisnisnya ke prosesor dan chip penanganan data di supercomputer. Bahkan Lee memproyeksikan, pasar global supercomputer akan tumbuh dari US$ 11 miliar hingga US$ 15 miliar pada 2015 mendatang.
“Kami berharap chip supercomputer Kami dapat membantu UKM lokal dan industri terkait dalam menemukan mementum baru yang sedang naik daun,” ungkap Lee.
(Sumber: The Korea Times)