Pertumbuhan Windows 7 Masih Mengekor Windows 8
Memasuki paruh kedua tahun ini, Windows 8 perlahan tapi pasti mengalami pertumbuhan pengguna. Walau demikian, pertumbuhan ini masih melambat. Apalagi, sistem operasi lawas mereka, Windows 7, masih mengalami pertumbuhan dan meraih pangsa pasar terbesar dari OS lainnya.
Data Net Applications menunjukan, pada Juli tahun ini pangsa Windows 8 secara global hanya naik dari 5,10 persen menjadi 5,40 persen. Sementara peminat Windows 7 jumlahnya pun tidak berkurang, malah melonjak 0,13 poin, dari 44,37 persen menjadi 44,49 persen. Padahal Januari lalu, Windows 7 sempat kehilangan pangsa pasarnya untuk kali pertama sejak dirilis.
Bagi Microsoft, pertumbuhan Windows 8 ini paling lambat sejak dirilis pada akhir Oktober 2012 silam. Padahal Juni kemarin, pangsa pasar Windows 8 sempat naik hingga 0,83 persen. Ada kemungkinan, pengguna masih “enjoyable” dengan eksistensi Windows 7 ketimbang mesti meng-upgrade ke versi terbaru.
Pertumbuhan Windows 8 ini pun disokong oleh hadirnya versi terbarunya, Windows 8.1. Microsoft menyadari betul ada beberapa kekurangan Windows 8, seperti hilangnya tombol “start”. Kondisi ini membuat mereka memperbarui Windows 8 ke versi lebih baru.
Bukan hanya versi 7 yang mengalami pertumbuhan, OS Windows yang lebih lawas, XP pun juga demikian. Pangsa pasar XP mengalami kenaikan 0,02 poin, dari 37,17 persen menjadi 37,19 persen. Kondisi ini berbeda dengan Windows Vista yang terus mengalami penurunan. Pangsa pasar Vista turun dari 4,61 persen menjadi 4,24 persen.
Walau terjadi penurunan maupun perlemahan pertumbuhan, hingga Juli ini, pangsa pasar Windows secara kesuluruhan masih meraih angka sebanyak 91,56 persen. Windows berhasil menaikan pangsa pasarnya sebesar 0,05 poin. Sementara Di posisi kedua dikuti Mac OS sebanyak 7,19 persen dan Linux sebesar 1,12 persen.
Data yang diperoleh Net Application, berdasarkan hasil pemantauan terhadap 160 juta pengunjung unik tiap bulannya ke 40 ribu website.
Sekedar informasi, Juli lalu Microsoft sempat melaporkan hasil kinerja kuartal keduanya. Khusus divisi Windows, Microsoft mengalami penurunan pendapatan 50 persen lebih, dari US$ 2,4 miliar pada tahun lalu menjadi sekitar US$ 1,1 miliar. Pihaknya mengatakan, pasar bisnis PC telah mengalami penurunan akibat penetrasi tablet dan smartphone akhir-akhir ini.
(Sumber: The Next Web)