BlackBerry Bakal Menderita Kerugian Parah
Pembuat Smartphone dengan nama yang sama, BlackBerry mengumumkan, pihaknya akan menderita kerugiaan operasional pada kuartal keuangan kedua tahun ini hampir US$ 1 miliar. Selain itu, BlackBerry juga mengomfirmasi dari rumor yang beredar sebelumnya, pihaknya akan memotong 40 persen jumlah karyawannya atau setara dengan 4.500 karyawan.
“Kami menerapkan hal yang sulit, tetapi perlu ada perubahan operasional yang diumumkan hari ini untuk mengatasi posisi kami di industri makin lebih kompetitif dan matang ini, dan untuk mendorong perusahaan tetap bisa mendapatkan untung.” kata Chief Executive Officer BlackBerrry, Thorsten Heins.
Secara finansial, perusahaan memproyeksikan akan mencatatkan kerugian operasional bersih berkisar US$ 950 juta hingga US$ 995 juta. Kerugiaan sebesar ini menurut mereka karena lingkungan persaingan bisnis smartphone yang semakin kompetitif dengan vendor lain. Selain itu, pendapatan BlackBerry pada kuartal kedua ini diperkirakan akan mencapai US$ 1,6 miliar dan tanpa utang. Mereka berharap, 50 persen pendapatannya itu berasal dari layanaan enterprise.
Pihaknya juga mengatakan, BlackBerry akan mengurangi pembuatan smartphone baru dari enam menjadi empat unit, yakni dua perangkat high-end dan dua entry-level. “Ke depan, kami berencana untuk memfokuskan kembali penawaran kami ke solusi end-to-end perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan untuk enterprise kami,” ujar Heins, dilansir Cellular-News.
Juni lalu, Ia sempat mengatakan, smartphone Z10 berplatform BlackBerry 10 hanya terjual sekitar 2,7 juta unit. Ironinya, angka itu tak sebanding dengan jumlah Z10 yang telah dibuat BlackBerry mencapai 6,8 juta unit. Sebagian pengguna umumnya masih nyaman dengan perangkat BlackBerry 7, ketimbang mesti membeli BlackBerry 10 yang harganya lebih mahal. Selama kuartal kedua ini secara keseluruhan smartphone BlackBerry, pihaknya telah menjual sekitar 5,9 juta unit smartphone.