Intel Diam-Diam Caplok Indisys Senilai US$ 26 Juta
Raksasa manufaktur chip Intel diam-diam telah membeli Indisys, startup asal Spanyol yang mengembangkan teknologi virtual pengenal bahasa atau suara yang alami (natural language recognition) senilai US$ 26 juta pada 31 Mei lalu.
“Intel telah mengakuisi Indisys, sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Seville, Spanyol. Mayoritas karyawan Indisys telah bergabung dengan Intel. Kami menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi perusahaan pada 31 Mei dan kesepakatan telah selesai,” kata juru bicara Intel, dilansir TechCrunch.
Kendati demikian, pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai tujuan dari mengakuisisi Indisys. “Indisys memiliki latar belakang dalam komputasi linguistik, kecerdasan buatan, ilmu kognitif, dan mesin pembelajaran. Kami tidak mengungkapkan, rincian apapun tentang bagaimana Intel akan menggunakan teknologi Indisys saat ini,” ujarnya.
Menurut spekulasi TechCruch, ada dua alasan kemungkinan di balik pembelian Indisys oleh Intel ini. Pertama, Intel saat ini tengah fokus mengembangkan visualisasi tiga dimensi dan “Komputasi Persepsi” untuk kecerdasan buatan. Pada April lalu, pihaknya juga telah mengelontorkan dana investasi US$ 100 juta guna mengembangkan teknologi kecerdasan buatan tersebut.
Adapun alasan lainnya, Intel tengah fokus pada teknologi pengenal suara yang saat ini sedang digarap langsung oleh divisi bisnis prosesor Intel. Belum lama ini, intel juga telah mengakuisisi Omek, pengembang antarmuka berbasis gerak tubuh senilai US$ 40 juta.
Seperti halnya teknologi Siri di iPhone, Indisys merupakan pengembang teknologi pengenal bahasa alami yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat hanya melalui perintah suara. Salah satu klien Indisys ialah raksasa produsen pesawat komersil, Boeing. Mereka telah menggunakan teknologi Indisys untuk sebuah proyek bernama “Atlantis”, yakni membuat antarmuka pengenal suara dalam mengontrol pesawat tak berawak.