[PR] Praktik Terbaik untuk Hybrid Clouds
Berdasarkan studi komputasi awan oleh Tata Consultancy Services tahun lalu, penggunaan aplikasi awan di Asia Pasifik diperkirakan akan mencapai puncaknya hingga 50% pada 2014, lebih tinggi 24% dari penggunaan di Eropa, dan 34% di Amerika.
Sekarang, banyak perusahaan di Asia Pasifik yang serius mempertimbangkan penggunaan hybrid clouds dalam rangka mencapai manfaat maksimal dari infrastruktur cloud mereka.
Strategi hybrid cloud adalah kombinasi dari layanan cloud publik dan pribadi, yang memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan laba dari investasi TI yang ada serta memberikan kelincahan dan skalabilitas yang diperlukan dengan cepat.
Ketika sebuah perusahaan memilih layanan awan publik, privat atau pun hybrid, harus ada jembatan yang transparan antara pusat data enterprise dan cloud, sehingga memungkinkan aplikasi awan tampil seakan mereka berjalan pada jaringan perusahaan. Ini adalah kunci dalam mengurangi biaya Application Programming Interfaces (API) dan portal yang spesifik untuk cloud serta menghindari penciptaan cloud yang terpisah-pisah (silos) – satu kekhawatiran perhatian utama bagi perusahaan-perusahaan yang memindahkan data dan aplikasi perusahaan mereka ke awan.
Mark Micallef, Area Vice President Citrix ASEAN, berbagi informasi mengenai strategi komputasi hybrid cloud terbaik yang harus diadopsi perusahaan untuk menuai keuntungan penuh dari solusi teknologi yang progresif ini.
Fitur keamanan terpasang
Sebuah strategi komputasi hybrid cloud yang baik ditandai dengan fitur keamanan terpasang (built-in) untuk data yang bergerak di antara pusat data enterprise dan awan. Hal ini biasanya dipenuhi oleh sebuah terowongan aman dan jembatan jaringan mulus yang memungkinkan data untuk melintasi jaringan antara pusat data perusahaan dan awan. Hal ini memungkinkan hadirnya perpanjangan jaringan perusahaan yang alami dan pergeseran sumber daya ke awan yang bebas hambatan, tanpa harus mendesain ulang aplikasi.
Memanfaatkan alat yang ada
Biaya dan kompleksitas perpindahan aplikasi ke awan dapat secara efisien diatasi dengan secara konsisten menggunakan alat dan proses yang sama. Dengan membuat aplikasi yang tersimpan di awan muncul seolah-olah mereka berada di jaringan perusahaan, alat sama yang digunakan untuk mengelola mereka dalam pusat data enterprise dapat diterapkan untuk mengelola mereka di awan juga. Pendekatan ini mengurangi investasi dalam API dan portal yang spesifik cloud, sehingga menghindari penciptaan cloud yang terpisah-pisah.
Menglobalkan server load balancer
Komponen lain yang berbeda dari strategi komprehensif hybrid cloud adalah fitur server global load balancing. Hal ini memberikan pengguna, jalur yang konsisten untuk aplikasi mereka, terlepas dari perusahaan atau datacenter awan yang menjadi host aplikasi pada waktu tertentu. Ini sangat penting untuk menjaga agar aplikasi berjalan setiap saat meskipun terjadi berbagai perubahan yang sedang berlangsung dalam topologi jaringan.
Perusahaan-perusahaan yang mencari manfaat dari komputasi awan mungkin menghadapi persyaratan menantang dalam implementasi komputasi awan mereka, mulai dari campuran pusat data yang secara keseluruhan masih tradisional dan sumber daya komputasi awan yang tersedia, hingga jumlah dan jenis awan yang dapat dimanfaatkan. Ukuran kunci kesuksesan adalah perusahaan-perusahaan beradaptasi dengan pendekatan cloud yang mereka pilih dan mampu meraih nilai dari setiap situasi yang dihadapi.