Review PlayOn! HD3: Multimedia Player Kelas Atas dari AC Ryan
Saatnya beralih ke kemampuan perangkat ini dalam menjalankan berbagai file multimedia. Kami menggunakan beberapa file film dalam berbagai format dan dengan berbagai codec video serta audio, beberapa file musik dalam format AAC, MP3 dan FLAC, serta beberapa file gambar yang tersimpan di dalam SD Card dan USB Flash Disk untuk menguji kemampuan perangkat ini. Saat membaca file dari SD Card, perangkat ini tidak mengalami kendala apapun. Tetapi, ketika mendeteksi USB Flash Disk yang kami gunakan, perangkat ini sering kali salah mendeteksi flash disk tersebut sebagai external optical drive dan langsung memperlakukannya sebagai sebuah pemutar DVD. Hal itu biasanya terjadi ketika kami memasang flash disk tersebut di port USB 2.0 yang dekat dengan USB 3.0 type B. Untungnya, ketika kami menggunakan port lain, hal itu tidak terjadi. Begitu juga ketika kami menggunakan beberapa flash disk lain, tidak semua flash disk salah dikenali oleh perangkat sebagai sebuah external optical drive.
Kemampuan PlayOn! HD3 dalam memutar file multimedia secara umum tercermin dari dukungan akan berbagai format dan codec yang sudah sempat kami bahas di awal bagian ini. Kami tidak menemukan kendala berarti ketika mencoba berbagai file dengan format dan codec yang sesuai dengan yang disebutkan AC Ryan di bagian dukungan format dari perangkat ini. Perangkat ini bisa memutar berbagai file MKV, MP4, dan FLV dengan berbagai jenis codec yang kami gunakan sebagai standar. Selain itu, file dengan format MPG dan WMV juga dapat dijalankan dengan baik. Sayangnya, untuk beberapa file AVI kami yang menggunakan codec DivX, file-file tersebut tidak dapat diputar di multimedia player ini. Hal ini akhirnya memancing rasa keingintahuan kami untuk menjalankan beberapa file dengan format lain yang juga menggunakan codec DivX dan sayangnya, multimedia player ini memang tidak memiliki dukungan untuk menjalankan codec tersebut. Tidak adanya dukungan untuk DivX ini mungkin harus diperhatikan bagi calon pembeli yang ternyata banyak memiliki file dengan codec DivX.
Untuk dukungan subtitle, perangkat ini mendukung penggunaan berbagai file subtitle yang umum ditemui, seperti SUB, SRT, SSA, dan IDX-SUB. Bahkan, ketika kami menggunakan file ASS untuk menghadirkan subtitle di film yang kami tonton, perangkat ini juga mendukung penggunaan file ASS tersebut, walaupun tidak secara penuh. Warna dan posisi teks yang biasanya menjadi ciri khas dari penggunaan file ASS tidak dapat diolah oleh perangkat ini.
Beralih ke file audio. Perangkat ini memiliki dukungan untuk format file audio yang cukup melimpah. Kami mencoba memutar beberapa file audio dengan format yang paling umum ditemui, MP3, AAC, serta FLAC dan menemukan bahwa perangkat ini tidak memiliki masalah dalam memutar file-file audio tersebut. Demikian pula dengan file gamar, PlayOn! HD3 dapat memproses gambar-gambar dengan format yang umum ditemui dengan baik.
Setelah mencoba perangkat ini dengan menggunakan SD Card dan flash disk, kami beralih menggunakan hard disk untuk menampung berbagai file multimedia yang kami gunakan dengan terlebih dahulu mengkopinya dari SD Card dan flash disk. Proses pemindahan data dari kedua media penyimpanan eksternal tersebut ke hard disk internal perangkat dapat dilakukan melalui file manager tersedia. Walaupun membutuhkan sedikit waktu untuk membiasakan diri dengan mekanisme seleksi dan manajemen file yang dimiliki oleh file manager dari PlayOn! HD3 ini, secara umum file manager tersebut cukup dapat diandalkan untuk melakukan berbagai operasi dasar file.
Ketika menggunakan hard disk, kami mendapati untuk file-file film berukuran besar, operasi fast forward, rewind, dan go to dapat dilakukan dengan lebih mulus ketika file tersebut berada di dalam hard disk. Hal tersebut cukup wajar mengingat transfer rate dari hard disk dan interface SATA yang dimilikinya memang lebih tinggi dari transfer rate dari port USB 2.0 yang digunakan sebagai basis slot SD Card dan port USB 2.0. Sayangnya, satu kendala kecil yang kami temui, kami tetap tidak bisa melakukan lompatan “go to” ke waktu yang cukup jauh di depan dalam sebuah file film dengan durasi panjang. Semula, kami menduga hal ini disebabkan karena keterbatasan SD Card dan flash disk yang kami gunakan. Namun, hal tersebut ternyata kembali terjadi ketika kami menggunakan hard disk.
Selain kemampuan memutar file-file multimedia dari dalam media penyimpanan lokal, PlayOn! HD3 juga memiliki kemampuan untuk memutar file dari drive jaringan atau media server dalam jaringan lokal serta menjalankan konten dari Internet. Beberapa layanan yang tersedia dalam menu “Internet Media” bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk menikmati berbagai konten dari Internet. Salah satu hal yang menarik, dalam bagian “Internet Media” tersebut terdapat aplikasi “Transmission” yang merupakan bit torrent client yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk mendapatkan file melalui jalur peer-to-peer.
Kesimpulan
Tidak heran mengapa AC Ryan memposisikan PlayOn! HD3 sebagai produk unggulan mereka. Kemampuan multimedia player ini dalam mejalankan berbagai file film, musik, dan gambar memang layak membawa multimedia player ini ke kelas atas. Fitur melimpah yang dimilikinya, termasuk kemampuan untuk memutar konten dari Internet dan mendownload file melalui jalur torrent juga menjadi nilai lebih dari multimedia player ini.
Tidak adanya codec DivX mungkin akan sedikit disayangkan oleh beberapa pengguna, terutama yang memiliki banyak file film yang menggunakan codec tersebut. Selain itu, sedikit masalah di fungsi “go to” juga bisa agak menganggu kenyamanan pengguna dalam menikmati konten multimedia yang diputar player ini.
Kelebihan:
- Docking bay untuk hard disk 3.5″
- Dukungan format file dan codec audio video yang cukup melimpah
- Fitur “Internet Media”
- User interface sederhana dengan navigasi yang baik
Kekurangan:
- Tidak ada dukungan untuk codec DivX
- Sedikit masalah di fungsi “go to”