LG Melihat Kekhawatiran di Pasar Layar LCD
Industri display global diperkirakan akan menderita kerugian yang cukup besar hingga 2014 mendatang. Ini disebabkan karena produksi display yang berlebihan tetapi tak sebanding dengan permintaannya yang terus melambat. Demikian dikatakan seorang petinggi di perusahaan terkemuka di industri layar LCD, LG Display.
Han Sang-beom, CEO LG Display tengah berencana untuk mencegah kelebihan pasokan di pasar layar LCD murah ini dengan berinvestasi di perangkat premium, seperti TV OLED maupun UHD. Faktor lain yang mengakibatkan kondisi ini terus berlanjut menurutnya ialah, terjadi pergeseran permintaan konsumen ke perangkat dengan layar yang lebih kecil, yakni smartphone dan tablet.
“Seluruh industri display akan melihat keadaan yang lebih lanjut dari kelebihan pasokan dalam waktu dekat. Kami khawatir mengenai masa depannya nanti,” kata Han, dalam seuah forum industri, dilansir harian Korea Times.
Han mengatakan, pemasok display global mesti menumbuhkan sifat urgensi guna mendorong berbagai langkah percobaan sebelum menerapkan betul strategi baru mengatasi ketidakpastian di pasar ini. Meskipun ekonomi global akan membaik pada tahun depan nanti, Ia pesimis pasar display juga akan demikian.
Menurutnya, bisnis LCD masih bergantung dari pergerakan ekonomi makro sehingga arah bisnisnya pun seringkali fluktuatif atau tidak menentu. Sebagai contoh, pengguna PC tidak akan memperbarui atau membeli layar LCD baru di saat ekonomi negara dalam keadaan sulit, seperti tingginya nilai mata uang asing. Namun sebaliknya, ketika ekonomi mulai membaik, pengguna malah lebih menggunakan uangnya untuk membeli smartphone atau tablet daripada memperhatikan kebutuhan perangkat PC mereka.
Sebagai bagian dari “Rencana B”, LG berniat memperluas jajaran LCD yang mempu mendukung resolusi utra hidght-definition (UHD). Baginya, ini merupakan perubahan yang cukup strategis guna meningkatkan nilai tambah dari perangkat premium. Selain itu, pihaknya juga berencana membangun pabrik display, khususnya di kelas premium di Guangzhou, Cina senilai US$ 4 miliar. Ini semua dilakukan LG guna mengimbangi kelesuan di pasar layar LCD murah.
DisplaySearch, perusahaan riset pasar display terkemuka sempat memperkirakan, industri ini akan mengalami penurunan pendapatan hingga 4,8 persen pada tahun ini dibanding 2012 lalu. Bahkan, kondisi ini pun akan terus berlanjut hingga dua tahun berturut-turut.