Pemerintah Korsel Waspadai Pemetaan Google Maps
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan lebih berhati-hati memberikan lisensi kepada Google terkait kegiatan pemetaan untuk layanan Google Maps di negaranya karena masalah keamanan. Saat ini, raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut belum mendapatkan lisensi resmi terkait hal itu dari pejabat Korsel. Terlebih, isu penyadapan pemerintah AS di server Google kian membuat khawatir pejabat setempat, meski Korsel menjadi bagian dari sekutunya.
Padahal, seperti dilaporkan media setempat, Korea Times, Google telah bekerja sama dengan firma hukum terkemuka di Korsel, Kim & Chang untuk mendapatkan izin pemetaan. Firma hukum tersebut juga pernah menargetkan persetujuan dari pemerintah yang diharapkan dapat selesai pada akhir tahun ini. Namun sayangnya, baik Google maupun pihak Kim & Chang masih gagal membujuk pejabat pemerintahaan tersebut.
“Kami masih waspada tentang langkah Google untuk mengunggah konten sensitif tanpa adanya kewajiban pemeriksaan keamanan sehingga keamanan nasional dipertaruhkan. Meskipun demikian, kami tak memiliki rencana juga untuk menunda layanan Street View terkait masalah keamanan,” kata seorang pejabat dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi.
Meski masih tak pasti, namun pernyataan dari pejabat tersebut, Google masih punya harapan dari pemerintah Korsel. Tentunya pihak Google tak ingin kejadian pada 2010 lalu tak lagi terulang, setelah pemerintahan yang berpusat di Seoul tersebut menolak akses penuh Google untuk mengambil gambar udara wilayah Korsel.
Korsel sendiri merupakan salah satu negara di mana para pemain lokalnya cukup dominan dalam menguasai pasar layanan mesin pencari, yakni naver dan Daum Communications. Pejabat kementerian mengatakan, bila seandainya Google yang sama-sama memiliki bisnis mesin pencari lalu diberi lisensi pemetaan, maka ini akan dianggap langkah diskriminasi terhadap perusahaan dalam negerinya sendiri.
“Google menegaskan bahwa masyarakat internasional akan mendapat pemahaman yang lebih baik tentang Korea Selatan jika kegiataan pemetaan disetujui. Meskipun itu akan membantu Google Maps menjadi lebih populer, namun menimbulkan ancaman juga bagi pesaing (lokal) di Korea Selatan,” kata salah seorang analis di Korsel.