Beri Subsidi Berlebihan, 3 Operator Seluler Korea Didenda
Komisi Komunikasi Korea (KCC) akhirnya memberikan denda kepada tiga operator terbesar di Korea Selatan, yakni SK Telecom, KT, dan LG Uplus setelah terbukti melakukan penawaran subsidi ilegal terhadap smartphone high-end terbaru.
KCC menjatuhi denda sebesar 106,4 miliar won (Rp 1,1 triliun) terhadap tiga operator tersebut. SK Telecom didenda 56 miliar won (Rp 560 miliar), Korea Telecom 29,7 miliar won (Rp 300 miliar), dan LG U+ sebesar 20,7 miliar won (Rp 210 miliar). Jumlah tersebut merupakan denda terbesar yang selama ini diputuskan KCC terhadap sejumlah pelanggaran tertentu.
Ini juga merupakan hasil penyelidikan KCC sebelumnya, terkait dugaan menjual dua smartphone bundling, yakni Samsung Galaxy S LTE-A dan LG G2 dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini dikhawatirkan malah dapat merusak persaingan dengan perusahaan teknologi lainnya yang tidak memiliki program bundling operator.
Pelanggaran subsidi tersebut terjadi dari 16 Mei hingga 16 Juli dan antara 22 Agustus hingga 31 Oktober 2013. PIhak KCC menemukan, ketiganya telah menawarkan subsidi mulai dari 380 ribu won (Rp 3,9 juta) hingga 430 ribu won (Rp 4,4 juta). Padahal, subsidi maksimal yang diizinkan pada operator seluler di Korea Selatan hanya sebesar 270 ribu won (Rp 2,8 juta).
Sebagai contoh, SK Telekom yang memiliki pangsa pasar 50 persen di Korsel, menjual Galaxy S4 LTE-A seharga 700.000 won (Rp 7,1 juta), sementara LG G2 menjadi 800.000 won (Rp 8,1 juta). Harga keduanya pun telah disubsidi oleh pihak SK Telekom guna menarik pelanggan lebih banyak lagi. Padahal, harga di pasaran untuk Galaxy S4 LTE-A maupun LG G2 yang non-bundling berada di kisaran 1,05 juta won (Rp 11 juta).
Secara pangsa pasar telekomunikasi lokal, SK Telecom sendiri memiliki 50 persen, lalu diikuti KT 40 persen, dan LG Uplus sebesar 20 persen. Ketiganya makin bersaing melakukan perang subsidi besar-besaran terhadap smartphone high-end yang mampu berjalan di jaringan 4G LTE-A. Ini mengingat, operator Korea Selatan sedang berlomba untuk mendapatkan pelanggan baru jaringan generasi selanjutnya dari 4G tersebut.
Sumber: Cellular News