Foto Pupil Dapat Membantu Detektif Olah TKP
Seringkali pihak kepolisian maupun detektif kesulitan melakukan investigasi di tempat kejadian perkara (TKP) kejahatan, bila seandainya bukti rekaman foto dan video dari kamera pengawas tidak mampu memberikan informasi memadai. Sehingga, cara efektif yang dilakukan mereka dengan olah TKP dan mencari keterangan dari korban maupun saksi. Atas dasar itulah sekelompok peneliti dari Inggris dan Skotlandia sedang melakukan penelitian dengan bantuan teknologi, menganalis peristiwa dari foto mata korban dan saksi yang terekam di kamera.
Dilansir dari The Verge, peneliti psikologi dari Universitas York, Inggris dan Christie Keerr dari Universitas Glasgow, Skotlandia melakukan penelitian dengan menguji pantulan mata dari delapan responden penelitiannya di dalam foto. Pengambilan foto tersebut dengan melakukan sebuah simulasi kejahatan dengan kamera terpasang di wilayah penelitiannya.
Layaknya sebuah cermin, pupil mata dapat memberikan pantulan dari yang dilihat seseorang. Hal ini dilakakukan peneliti tersebut dengan melakukan pembesaran gambar pada foto beresolusi tinggi sehingga dapat memperlihatkan situasi saat foto sedang diambil.
Hasilnya, dari analis foto mata delapan respondennya, peneliti dapat mengidentifikasi secara akurat gambar pelaku yang dilihat respondennya. Meski kualitas gambar buram ketika diilakukan pembesaran gambar yang cukup tinggi, tetapi analisis foto pupil mata ini sudah cukup untuk memecahkan suatu peristiwa kriminal.
Sayangnya peneliti mengakui, penelitian ini hanya berupa rekaan belaka dan punya kelemahan. Dalam praktiknya, tidak semua foto dapat dianalisis menggunakan metode seperti ini. Sebab, peneliti melakukan pengambilan gambar dengan kamera cangih Hasselblad beresolusi 39 megapiksel. Mata respondennya pun menghadap kamera tersebut. Sementara dalam kejadian alaminya, posisi kamera pengawas selalu berada di atap sebuah ruangan dan tidak semua kamera pengawas menggunakan teknologi canggih.
Ini beda ceritanya, bila semua kamera pengawas di dunia menggunakan kamera Hasselblad 39 megapiksel. Korban pun harus mengatur posisinya sehingga kamera dapat merekam dengan jelas kemana arah mata melihat. Kendati demikian, metode analisis foto ini bisa menjadi cara alternatif ketika detektif telah kehabisan akal untuk mengolah TKP.