Facebook Tutup Layanan Email @facebook.com
Facebook mengumumkan bahwa pihaknya akan menutup layanan emailnya, @facebook.com. Layanan ini akan segera dihentikan dan para user Facebook akan diberikan notifikasi via email ke akun @facebook.com mereka tentang rencana penutupan dari layanan email tersebut. Nampaknya layanan email khusus yang diluncurkan pada tahun 2010 yang awalnya disebut sebagai proyek ‘Gmail Killer’ tersebut tidak terlalu diminati pengguna Facebook dan hanya memiliki sedikit sekali pengguna aktif sehingga Facebook terpaksa menutupnya.
Dalam pernyataan yang disampaikan juru bicaranya, Facebook menjelaskan bahwa ada perubahan pada fitur email dari Facebook tersebut. Setelah layanan ini ditutup, orang yang mengirim email ke alamat @facebook.com tidak akan masuk ke halaman Pesan di Facebook, namun akan diforward ke alamat email primer yang terhubung dengan akun Facebook.
Layanan email ini sendiri diluncurkan pada bulan November 2010. Namun ternyata dalam perkembangannya tidak memenuhi harapan dari perusahaan tersebut. Pada awalnya, Zuckerberg berharap alamat email ini bisa menggabungkan semua jalan komunikasi dalam satu aliran komunikasi. Layanan email ini menghadirkan ‘Social Inbox’ yang memungkinkan penggunanya untuk mempersonalisasi bagaimana dia akan menerima pesan dimana ini bertujuan untuk membuat pengguna bisa memutuskan bagaimana dia akan berbicara dengan teman-temannya, apakah dengan menggunakan SMS, Chat, Email atau Messages di Facebook.
Dalam email yang dikirim ke pengguna, Facebook mengakui fakta di mana mereka akan membuat perubahan pada layanan email mereka karena sebagian besar orang tidak menggunakan alamat email Facebook mereka. Dengan ditutupnya layanan ini, Facebook kini akan bisa memfokuskan diri pada peningkatan pengalaman mobile messaging bagi semua orang. Nampaknya Facebook tengah mempersiapkan sesuatu yang besar dalam waktu dekat ini, dan perusahaan ini baru saja mengumumkan membeli aplikasi layanan pesan instan yang sangat populer, WhatsApp dengan nilai yang sangat besar, yakni mencapai $19 milyar.