Survei: Skype Bantu Menjaga Hubungan “LDR” Tetap Langgeng
Jarak dan waktu tidak melulu menjadi rintangan bagi sepasang kekasih yang sedang menjalin hubungan jarak jauh atau biasa dikenal dengan Long Distance Relationship (LDR). Namun di era serba digital saat ini, teknologi digital dirasa cukup mampu memainkan peranannya sehingga dapat memperkecil niat seseorang untuk putus lantaran hal tersebut. Salah satunya melalui Skype, layanan video calling milik Microsoft.
Dalam sebuah survei, baru-baru ini menemukan sebanyak 96 persen responden mengakui, hubungannya dengan kekasih mereka semakin dekat ketika menggunakan Skype, meski terpisah jarak yang cukup jauh. Demikian hasil penelitian terbaru yang dilakukan Microsoft Idea Lab terhadap Skypers (pengguna Skype) di Amerika Serikat dan Inggris pada Januari lalu, dilansir dari Cnet.
Peneliti mengklaim, hampir semua respondennya itu mengakui, layanan panggilan video telah memberi hubungan mereka lebih dekat dengan orang-orang yang dicintainya. Ini bisa menjadi jawaban, koneksi tatap muka menjadi hal yang paling penting ketika sepasang kekasih sedang mengalami LDR.
Padahal sepuluh tahun lalu, ketika video calling atau video chat tidak sepopuler sekarang, kebanyakan orang akan berhati-hati dalam menjalin LDR, entah itu malalui telepon, SMS, maupun chatting pesan. Yang cukup menyedihkan, hampir semua dari mereka yang LDR di masa lalu, ditakdirkan untuk gagal menjalin kasih.
Lebih lanjut dari hasil survei tersebut menemukan, sebanyak 61 persen responden mengatakan, video calling bukan hanya berefek pada hubungan lebih dekat saja, melainkan berujung pada hubungan yang lebih romantis lagi. Lalu, sebanyak 47 persennya mengatakan, mereka telah berhasil “menjaga cinta mereka tetap hidup”, meski berjauhan satu sama lain.
Layanan video calling Skype pun jelas tidak bisa digunakan pasangan untuk saling memberi sentuhan, ciuman, dan pelukan. Yang bisa para Skypers lakukan hanyalah berbicara, menatap mata kekasihnya, meniupkan sebuah ciuman ke depan kamera, dan hal-hal lainnya. Namun menurut Lab Idea, lebih dari seperempat responden bahkan sering melakukan hal-hal yang lebih “nakal” lagi melalui lawan video calling-nya. Idea Lab pun tak menjelaskan, kelakuan “nakal” seperti apa yang dilakukan responden LDR-nya itu.