BMW Tak Mau Google dan Apple Ikut Campur di Mobilnya
Lamgkah Google dan Appple ingin merambah bisnis perangkat sistem komunikasi ke dasbor mobil tampaknya tak direstui pabrikan mobil mewah, seperti BMW. Pasalnya, BMW juga sudah merambah bisnis tersebut dan melihat adanya prospek jangka panjang.
Produsen mobil lebih ingin, keduanya hanya sebagai pemasok aplikasi pihak ketiga saja, ketimbang secara keseluruhan unit itu sendiri. Selain itu, BMW tidak ingin, Apple dan Google berperan lebih besar lagi dalam hal jaringan internet Big Data di dalam mobil.
Big Data sendiri bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi produsen mobil. Banyak pengemudi maupun penumpang, memanfaatkan fitur media hiburannya untuk mengunduh atau streaming musik dan video di dalam mobil. “Kami mencoba mencari tahu tentang apa artinya Big Dat bagi kami dan juga dalam hal mitra kami. Kami sendiri telah memiliki spesialisasi dalam hal itu,” ujar Nobert Reithofer, CEO BMW AG, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Sitem komunikasi di dalam mobil yang dimiliki BMW sendiri disebut BMW Connected Drive. Perangkat tersebut memungkinkan pengguna dapat terhubung dengan internet di dalam mobil. Sistem tak mesti terhubung ke smartphone lantaran bisa menggunakan SIM Card mandiri. Pabrikan asal Jerman itu menawarkan tarif yang cukup mahal untuk layanan tersebut, yakni 500 euro atau setara Rp 7,8 jutaan untuk tiga tahun pertama. Setelah periode berakhir, tarif 500 euro dikenakan per tahun.
Atas dasar itu, BMW seolah tak membutuhkan Google dan Apple untuk menyediakan layanan internet, seperti navigasi dan mesin pencari tempat maupun memesan kamar hotel dari dalam mobil. Kendati demikian, pihaknya masih menjalin hubungan dengan Apple dan Google. BMW tak menampik keinginan, mobilnya juga bisa terhubug dengan smartphone iOS dan Android melalui Drive Connected. Itu memungkinkan pengguna bisa mengakses musik, file, dan daftar kontak dari smartphone dan ditampikan di dasbor mobil.
Tidak semua produsen mobil benar-benar bisa independen dari raksasa tekonologi tersebut. Salah satunya Mercedes-Benz. Produsen mobil mewah tersebut menyatakan ketertarikannya membawa CarPlay, sistem komunikasi mobil yang dibuat Apple ke kendaraan premiumnya. Begitupun juga niat Mercedes-Bens, ingin mengintegrasikan sistem Android ke mobil.
“Sebagian besar pengembang menciptakan aplikasi untuk smartphone Apple dan Google. Kami ingin membawa teknologi ini ke mobil,” ungkap Kal Mos, direktur teknik senior Mercedes-Benz untuk divsii hiburan.