[PR] Sensor “Menginvasi” Digital Universe

Reading time:
April 15, 2014

Penelitian ke-7 Digital Universe Mengungkapkan Pertumbuhan Digital Universe Naik 10 kali lipat di Tahun 2020;

Data Diperoleh dari Sensor – Enabled “Things” yang Mempresentasikan 10%

Hopkinton,  Massachusetts., –  15 April 2014 – EMC Corporation (NYSE: EMC) mengumumkan hasil penelitian EMC Digital Universe ke-7,  penelitian ini mengukur dan memproyeksi jumlah data yang dihasilkan dalam setiap tahunnya. Penelitian tahun ini berjudul “The Digital Universe of Opportunities: Rich Data and the Increasing Value of the Internet of Things,” dimana riset dan analisa dilakukan oleh IDC (International Data Corporation) yang mengungkapkan bagaimana kemunculan teknologi nirkabel, produk smart, dan software-defined businessess berperan penting dalam peningkatan volume data di dunia. Karena ini merupakan bagian dari Internet of Things, digital universe meningkat dua kali lipat setiap dua tahun dan mungkin dapat bertambah 10 kali lipat antara tahun 2013 sampai 2020 – dari 4,4triliun gigabyte menjadi 44 triliun gigabyte.

Sebagai perspektif :

  • Jumlah informasi dalam digital universe akan setara dengan satu tumpukan* Tablet Ipad Air yang mencapai 2/3 dari perjalanan ke bulan  (157.764 mil / 253.704 kilometer). Di tahun 2020 akan mencapai 6,6 tumpukan.
  • Saat ini, rata rata rumah tangga menghasilkan data yang dapat mengisi 65 iPhone setiap tahun. Di tahun 2020 akan meningkat menjadi 318 iPhone.
  • Saat ini, bila satu byte data setara dengan satu galon air, dalam waktu hanya 10 detik, data akan memenuhi sebuah rumah. Di tahun 2020, hanya akan memakan waktu 2 detik.

Internet of Things terdiri dari milyaran objek setiap harinya yang dilengkapi dengan tanda pengenal yang unik dan kemampuan untuk mencatat, melapor dan menerima data secara otomatis – sebuah sensor untuk mengetahui seberapa cepat Anda berlari atau memantau keadaan lalu lintas. Berdasarkan penelitian IDC, saat ini jumlah perangkat yang dapat terkoneksi dengan internet mendekati 200 juta dengan 7% (14 milyar) sudah terkoneksi dan berkomunikasi melalui internet. Data dari perangkat yang telah terkoneksi internet mewakili 2 persen dari data di dunia saat ini.  IDC memperkirakan di tahun 2020, jumlah perangkat yang terkoneksi internet akan tumbuh mencapai 30 milyar dan 10% nya mewakili data di dunia saat ini.

Internet of Things juga akan mempengaruhi sejumlah besar “data berguna” – yaitu data yang dapat di analisis – dalam digital universe. Di tahun 2013 hanya 22% dari informasi dalam digital universe yang dapat dianggap sebagai data berguna, tetapi kurang dari 5%  data berguna yang benar-benar dapat dianalisis – sisanya akan menjadi data yang hilang yang biasa disebut dengan dark matter dalam digital universe. Di tahun 2020 lebih dari 35 persen data dapat dianggap sebagai data berguna, berkat pertumbuhan data dari Internet of Things, tetapi semuanya akan tergantung pada bisnis untuk menggunakan data tersebut.

Fenomena ini akan memberikan cara revolusioner terbaru bagaimana berinteraksi dengan para pelanggan, mempersingkat siklus pertumbuhan bisnis, dan menekan biaya operasional serta mendorong peluang bisnis dalam nilai trilyunan dollar. Sebaliknya ini menjadi tantangan berat mengingat dunia bisnis berusaha mengelola, menyimpan dan melindungi volume dan keberagaman data. Sebagai contoh, IDC memperkirakan sebanyak 40% data dalam digital universe membutuhkan proteksi data dalam beberapa tingkatan, dari privasi data yang tinggi menjadi yang terenkripsi penuh. Ini berarti hanya setengah dari data tersebut, hanya 20%-nya, yang benar-benar terlindungi.

Penemuan utama lainnya

  • Pasar berkembang menghasilkan data yang lebih banyak : saat ini, 60% data dalam digital universe  diperoleh dari pasar yang sudah maju seperti Jerman, Jepang  dan Amerika Serikat tetapi di tahun 2020 persentase ini akan berbalik, dan pasar negara berkembang seperti Brazil, Cina, India, Meksiko dan Rusia yang akan memproduksi mayoritas data.
  • Data melebihi kapasitas storage: Jumlah kapasitas storage yang tersedia di dunia (contohnya, bytes yang tidak digunakan) dari seluruh jenis media tumbuh lebih lamban dibandingkan digital universe. Di tahun 2013 kapasitas storage yang tersedia hanya dapat menyimpan 33% data dari digital universe. Pada tahun 2020 hanya akan dapat menyimpan kurang dari 15%. Untungnya kebanyakan data di dunia bersifat sementara (seperti Netflix atau Hulu stream , game interaksi Xbox ONE dan digital TV ) dan tidak membutuhkan storage.
  • Data yang tersentuh oleh Cloud akan meningkat : di tahun 2013, kurang dari 20% data dalam digital universe telah “tersentuh” oleh cloud. Pada tahun 2020 persentase ini akan meningkat menjadi 40%.
  • Konsumen menghasilkan data tetapi enterprise bertanggung jawab akan hal tersebut : dua pertiga dari data di digital universe diciptakan atau dihasilkan dari konsumen dan pekerja, tetapi enterprise bertanggung jawab atas 85% data dari digital universe.

Kutipan EMC

Jeremy Burton, President of Products and Marketing, EMC Information Infrastructure

“Dengan semakin banyaknya bisnis memanfaatkan fenomena sosial media dan mobile, potensi pertumbuhan digital universe, dan bisnis diwakilkan dengan peluang bisnis yang lebih besar untuk menganalisa aliran data baru dan mendapatkan nilai lebih banyak dari data yang telah diperoleh. Sederhananya – berbagai jenis perusahaan telah bergeser menggunakan software-defined enterprise. Dengan potensi yang besar, implikasinya juga tidak baik. Divisi IT harus menekan tombol restart untuk menemukan berita yang dapat memberikan innovasi disekitar infrastruktur yang sudah ada dan secara bersamaan menempatkan mereka untuk menelusuri komputasi platform masa depan”.

*dihitung dengan menggunakan iPad Air = ketipisan .29”, kapasitas 128 Gigabyte.

Kutipan IDC

Vernon Turner, Senior Vice President, IDC

“Digital universe dan Internet of Things berjalan bersamaan. Dengan terkoneksinya sensor dengan internet.  data yang mereka hasilkan menjadi sangat penting dalam setiap aspek bisnis, merubah industri lama ke industri baru yang relevan. Layanan storage tradisional akan ditingkatkan ke tingkat keamanan terbaru dan untuk mendukung Digital Universe, yang hanya dapat terjamin dalam software-defined environment”.

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 7, 2024 - 0

Bukan CGI, Dragon’s Dogma 2 Gunakan Video Daging Asli untuk Animasi Memasak

Apalah arti sebuah game petualangan yang tidak mampu memberikan Anda…
March 7, 2024 - 0

Frostpunk 2 Rilis Juli 2024

Membangun kota seindah dan seefektif mungkin, menatanya serapi yang Anda…
March 7, 2024 - 0

The First Berserker: Khazan Pamer Gameplay Baru, Rasa Souls

Sulit untuk membantah bahwa teaser perdananya di The Game Awards…
March 7, 2024 - 0

Persona 3 Reload Dapat “The Answer”, Rilis Berbayar di September 2024

Apa yang berhasil dilakukan oleh ATLUS dan tim Persona dengan…