Mig33 Berganti Nama Menjadi MigMe
Salah satu layanan chat mobile lawas, Mig33, akan melakukan rebranding dan berganti nama menjadi MigMe. Langkah yang diambil ini akan membuat MigMe bisa menjadi poros sebagai pergantian pasar ponsel Asia dari ponsel pemula alias feature phone ke piranti yang dijalankan dengan Android.
Rebranding yang dilakukan Mig33 tersebut menyusul perjanjian yang dilakukan perusahaan induk Mig33, Project Goth Inc. (PGI) yang berasal dari Perth, Australia, dengan FIH Mobile, sebuah produsen ponsel dari Hong Kong milik Foxconn. Menurut Steven Goh, chief executive Mig33, perjanjian yang dilakukan kedua belah pihak cukup kompleks dimana FIH Mobile akan menginvestasikan dana sebesar $2.2 juta untuk memindahkan kantor PGI dari Perth ke Amerika Utara kemudian ke Singapura. PGI sendiri kemudian akan melakukan go public dengan ‘menyerahkan diri’ untuk diakuisisi Latin Gold di bursa saham Singapura. Latin Gold merupakan perusahaan kerangka yang diciptakan dengan tujuan untuk melakukan merger balik yang mengambil perusahaan publik lain. Setelah transaksi nanti, PGI akan menerima dana lain sebanyak $7.4 juta dalam bentuk investasi melalui saham penempatan sehingga investasi FIH Mobile akan naik menjadi 19.9 persen ke perusahaan akhir yang nantinya akan berubah nama menjadi MigMe. Dengan proses panjang tersebut, nantinya total valuasi Mig33 setelah transaksi selesai akan menjadi $46 juta.
Menurut Goh, investasi ini merupakan langkah yang strategis bagi perusahaan dan akan membantunya menjadi poros dari bisnis menciptakan jejaring sosial dan chat untuk ponsel pemula menjadi menawarkan mobile chat untuk piranti yang dijalankan dengan OS Android di pasar Asia. MigMe akan mendirikan pusat pengembangan bisnis di Taiwan tempat FIH berlokasi dimana ini akan mampu menargetkan layanan dalam pembuatan piranti mobile yang akan bisa membuat 100 juta ponsel dalam sebulan untuk wilayah China Selatan.
Mig33 sendiri didirikan tahun 2007 dengan 95 pegawai yang tersebar di Singapura, Malaysia, Indonesia dan Hong Kong serta memiliki pendapatan sekitar $3 juta dengan 4 juta user aktif setiap bulannya. Goh mengakui bahwa perusahaannya telah melalui banyak perubahan dan fokus pada pembuatan konten hiburan, game dan layanan chat untuk ponsel pemula di pasar negara berkembang. Dan kini perusahaan ingin menawarkan layanan pesan mirip Twitter, atau jika di China mirip dengan Weibo. Namun MigMe sendiri tidak akan menyasar pasar China. Menurut Goh, Mig33 akan terus melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain dan membentuk transaksi bisnis baru dan membangun ekosistem mobile menggunakan koneksi Foxconn.