[PR] Perusahaan Energi Meningkatkan Hasil Produksi dengan Analytics SAS®

Reading time:
May 19, 2014
  • SAS® Predictive Asset Maintenance dengan SAS® Visual Analytics membantu tingkatkan produktifitas, keuntungan dan mencegah kerusakan
  • SAS Indonesia akan mengumumkan solusi bagi industri minyak dan gas pada IPA Convention and Exhibition pada 21-23 Mei 2013

JAKARTA (19 Mei 2014) – Kerusakan alat tidak semata-mata karena membutuhkan biaya – tapi akan sangat membahayakan karyawan dan menyebabkan bencana untuk lingkungan. Predictive analytics dari pemimpin business analytics,SAS membantu perusahaan energi dan menggunakan big data yang dikumpulkan dari mesin dan peralatan untuk memprediksi isu sebelum peralatan tersebut menyebabkan gangguan yang membahayakan.

Executive Dashboard_SAS Predictive Asset Management

SAS® Predictive Asset Maintenance telah membantu perusahaan seperti POSCO dan Perusahaan Eksplorasi dan Produksi Shell terhindar dari keterlambatan yang tidak terencana dan menjaga target produksi tetap tercapai. Dengan tambahan kekuatan SAS® Visual Analytics, perusahaan dapat dengan mudah menganalisa data untuk menemukan akar penyebab sistemik, memastikan keamanan yang lebih tinggi dan melindungi komitmen produksi.

“Tekanan kompetitif dan meningkatnya regulasi yang ketat memerlukan solusi analytics yang melebihi sistem manajemen aset tradisional,” kata Reinhard Hoene, Senior Product Manager SAS. “Organisasi yang mengkombinasikan predictive analytics dengan visual analytics pada dasarnya memiliki data ‘GPS’ untuk membantu menemukan informasi penting dalam gunungan data. Dengan kemampuan melihat penurunan kinerja sejak dini dan mengambil ukuran pencegahan sebelum isunya berubah menjadi kerugian atau masalah berbahaya – itu tak ternilai harganya.”

“Gangguan operasional dan peristiwa bencana sering kali terjadi ketika prosedur maintenance (pemeliharaan) tidak diikuti dengan baik,” kata Andrew Hess, Presiden PHM Society dan ex pimpinan prognostics and health management (PHM) di F-35 Joint Strike Fighter Program Departemen Pertahanan Amerika. “Ketika Anda tidak dapat memprediksi kegagalan secara akurat dan memperkirakan bagian mana yang akan tersisa, Anda dapat mengetahui risiko pengurangan ketersediaan sistem secara signifikan.”

Key Performance Indicators by Asset and Geo

“SAS Predictive Asset Maintenance dapat mengetahui kapan waktunya maintenance peralatan dihentikan,” dia lanjut menjelaskan pemeliharaan peralatan yang diprediksi merupakan pertimbangan konstan di berbagai industri, termasuk bidang pertahanan, produksi minyak dan gas, dan manufaktur. Hess menyarankan agar perusahaan tidak mencoba dengan membuat sistem peringatan sendiri. “Mengapa harus membangun sendiri jika SAS Predictive Asset Maintenance telah memiliki apa yang Anda butuhkan dan bahkan memberikan lebih? Software yang telah teruji dapat memberikan insight secara akurat agar organisasi dapat memberikan perhatian lebih sebelum bencana terjadi atau operasi menjadi terganggu. Silahkan putuskan secepatnya tanpa harus berpikir panjang.”

Untuk memperkuat pendapat Hess, pelaku industri lainnya mengidentifikasi keterlambatan yang tidak terencana sebagai salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan/ pabrik yang memproses energi. ARC Advisory Group (Riset Teknologi untuk Industri) menyatakan penonaktifan yang tidak terjadwal dan kemunduran terhitung sebesar 7 persen menyebabkan kehilangan produksi. Departemen Energi Amerika memprediksi program maintenance prediktif yang fungsional dapat membuat return on investment sepuluh kali lipat, produksi meningkat hingga 25 persen.

SAS Predictive Asset Maintenance dapat membantu perusahaan berpindah dari hal reaktif “Apa yang sedang terjadi?” menjadi prediktif “Apakah memerlukan perbaikan atau penggantian sekarang untuk menjaga produksi tetap berjalan selama siklus perbaikan selanjutnya?” Upgrade produk SAS Predictive Asset Maintenance terbaru memberikan Anda model data, pilihan seleksi data yang lebih besar dan framework fleksibel yang mendukung berbagai industry. Dengan SAS Predictive Asset Maintenance, perusahaan dapat memperlama masa produktif asset tanpa meningkatkan kemungkinan kerusakan peralatan.

SAS Predictive Asset Maintenance mengkombinasikan integrasi data yang powerful, visualisasi, analytics deskriptif dan prediktif, dan business intelligence untuk menghasilkan kinerja asset yang tidak bias dan memperoleh pandangan secara luas. Kemampuan ini meningkatkan kecepatan sembari mengoptimalkan biaya pemeliharaan dan siklus produktif asset dengan memprediksi peristiwa yang menyebabkan kehabisan tenaga. Asset di masa mendatang atau kegagalan proses lebih mudah diselesaikan karena usaha mitigasi yang dilakukan sebelumnya tercatat pada gudang informasi terpusat, memfasilitasi root cause analysis yang cepat.

SAS Visual Analytics memiliki kinerja yang tinggi (high-performance), solusi in-memory yang didesain untuk dengan cepat mengeksplorasi data yang sangat banyak. Pengguna dapat menandai pola, mengidentifikasi peluang untuk analisis lebih jauh dan memberikan hasil visual melalui laporan Web atau iPad® dan tablet Android.

SAS Visual Analytics dapat dengan cepat membaca data ke dalam memory untuk proses ultra-fast (dengan sangat cepat) dan menghasilkan visualisasi data. Pengguna kemudian dapat mengeksplorasi seluruh data, mengeksekusi korelasi analytics pada miliaran baris data hanya dalam hitungan menit atau detik, dan hasilnya dapat langsung tervisualisasi.

Untuk mempelajari tentang SAS Predictive Asset Maintenance dapat dengan men-download white paper berjudul Driving Corporate Performance with Predictive Maintenance Solutions, dengan mengunjungi website SAS. Dapat juga men-download white paper berjudul See the Possibilities with Data Visualization untuk mempelajari tentang SAS Visual Analytics.

Informasi tentang SAS Predictive Asset Maintenance dan SAS® Visual Analytics bagi perusahaan minyak & gas di Indonesia dilakukan dalam Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition pada tanggal 21-23 May 2014 di Jakarta Convention Center.

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 27, 2024 - 0

Review Acer Predator Helios Neo 16 2024: Helios Neo Naik Kelas?

Laptop yang satu ini bukan cuma kenceng buat gaming, tapi…
March 19, 2024 - 0

Review ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405): Laptop Ringan Idaman!

Laptop Intel Core Ultra akhirnya mulai dijual di Indonesia. Salah…
March 18, 2024 - 0

Review Huawei MateBook D 14 (2024): Bodi Metal, Kencang dan Terjangkau!

Laptop yang satu ini harusnya sudah tidak terlalu asing lagi…
March 15, 2024 - 0

Review Lenovo Yoga Slim 7i (14IMH9): Daya Tahan Baterai Laptop 2024 Harusnya Begini!

Laptop layar OLED yang satu ini ternyata baterainya irit banget…

Gaming

March 28, 2024 - 0

Ryu Ga Gotoku Punya Pengumuman Besar di Hari April Mop

Berbeda dengan sebagian besar belahan dunia yang lain, April Mop…
March 28, 2024 - 0

Relic Entertainment Pisah dari SEGA, Kembali Indie

Sebagian besar dari kita mungkin seringkali salah menyimpulkan bahwa SEGA…
March 28, 2024 - 0

Spesifikasi PC untuk Marvel Rivals

Di atas kertas, ini adalah konsep yang seharusnya bisa menuai…
March 28, 2024 - 0

Embracer Jual Dev. Borderlands ke Take-Two Interactive

Anda yang cukup mengikuti berita game dengan intens sepertinya tidak…