Tianhe-2 Kembali Dinobatkan Menjadi Superkomputer Tercepat di Dunia
Dalam sebuah laporan yang mendata 500 superkomputer yang ada di seluruh dunia ini, Tianhe-2 yang merupakan superkomputer buatan China menduduki peringkat pertama. Posisi tersebut didapatkan Tianhe-2 selama 3 kali berturut-turut mengalahkan superkomputer dari beberapa negara adidaya lainnya. Dalam daftar tersebut, posisi top 10 ditempati produk-produk yang sama seperti tahun sebelumnya, kecuali satu produk superkomputer dari Amerika Serikat yang masuk sebagai pendatang baru.
Laporan tersebut dirilis oleh International Supercomputing Conference di Leipzig, Jerman pada 23 Juni lalu. Laporan tersebut juga dirilis dan bisa diakses melalui website top500.org. Amerika Serikat sendiri menjadi negara teratas yang memiliki sistem keseluruhan terbanyak dengan 233 superkomputer dimana jumlah tersebut turun dari daftar tahun sebelumnya, yakni 265. Sedangkan sistem dari China naik dari 63 menjadi 76, Inggris memiliki 30 sistem, Perancis 27 sistem, Jerman 23 sistem dan Jepang 30 sistem, naik 2 sistem dari tahun sebelumnya. Dalam daftar terbaru tersebut, superkomputer asal Amerika Serikat, Cray XC30, masuk sebagai pendatang baru dan langsung masuk dalam daftar top 10. Menurut keterangan dari situs top500.org, komputer tersebut diinstal di situs pemerintah Amerika Serikat yang dirahasiakan.
Seperti diketahui, superkomputer bukan merupakan komputer biasa yang digunakan di rumah atau perkantoran. Superkomputer lebih mirip server yang biasa ditemui di ruang basement sebuah perkantoran. Superkomputer terdiri dari ribuan node dan didesain untuk bisa menderakkan data dan memecahkan setiap masalah yang sulit, atau dengan kata lain, dalam riset dan pengembangan. Biasanya superkomputer merupakan piranti yang dimiliki pemerintah dan tersembunyi di fasilitas militer atau laboratorium militer pemerintah. Tianhe-2 sendiri merupakan bagian dari National University of Defence Technology China dan memiliki performa 33.86 petaflops/detik dalam benchmark Linpack. Sebelumnya China sudah menciptakan Tianhe-1 yang sudah merajai posisi superkomputer tercepat di dunia pada 2010.
Top500 mencatat bahwa rata-rata pertumbuhan performa dari keseluruhan daftar tersebut menurun. Performa pada tingkat low end rata-rata tumbuh 90% tiap tahunnya, namun kini turun menjadi rata-rata 55% saja. Bagian dari perlambatan ini disebabkan oleh kelangkaan sistem baru di tingkat atas. Meskipun kurang banyak mengalami perubahan, namun superkomputer-superkomputer ini akan ditargetkan bisa memiliki kecepatan super di waktu mendatang. Tianhe-2 sendiri diproyeksikan akan bisa mencapai kecepatan 100 petaflops pada tahun 2018 nanti.