Transportasi Canggih Bebas Macet Diuji di Israel
Israel dilaporkan tengah bersiap membangun sebuah proyek uji coba moda transportasi cangggih berbentuk kereta gantung. Konsep transportasi ini menggabungkan antara mobil dan kereta yang berjalan di bawah rel, mengingat posisi rel berada di atas atau ‘menggantung’.
skyTran, perusahaan asal Amerika Serikat bekerja sama dengan Israel Aerospace Industries (IAI) melakukan proyek uji coba transportasi tersebut. Rencananya, rel sepanjang 400-500 meter akan dibangun di komplek kampus IAI yang berada di Tel Aviv.
Konsep tranportasi yang ditawarkan skyTran itu ialah menggunakan kapsul-kapsul layaknya gerbong kereta gantung dan melintasi rel magnet. Setiap kapsul mampu menampung dua orang penumpang, seperti dikutip dari Reuters.
Kapsul canggih tersebut dapat berjalan dengan kecepatan 70 km/jam. Namun rencananya, menurut CEO skyTran, Jerry Sanders, kendaraan tersebut bisa berjalan dengan kecepatan hingga 240 km/jam, bila nantinya sudah dikomersialkan.
Mekanisme transportasinya juga akan bakal seperti kereta atau MRT pada umumnya, sehingga tidak mungkin ada kapsul yang saling “nyalip” dalam satu jalur. Kehadirannya juga memberi kebutuhan bagi warga yang ingin transportasi umum bebas macet.
“Itu dapat menangani 12.000 orang per jam per jalur rel dan jumlahnya akan terus naik secara eksponensial (teori) dengan adanya masing-masing jalur tambahan. Itu lebih ringan dari rel biasa dan sama lebarnya dengan tiga jalur di jalan raya,” kata Sanders yang menambahkan, nantinya bakal ada proyek uji coba lanjutan untuk pembangunan rel sepanjang 7 km dan tiga stasiun yang memakan biaya sekitar US$ 50 juta.
Israel menjadi negara pertama di dunia yang melakukan uji coba tranportasi tersebut. Proyek yang dilakukan skyTran itu rencananya juga akan dilakukan di India dan Amerika Serikat, tergantung berhasil tidaknya di Israel.
“Tel Aviv adalah kota dunia. Ini adalah destinasi bagi orang-orang di seluruh dunia. Sebagai sebuah pusat perdagangan. Israel mencintai teknologi dan kami tidak melihat adanya masalah terhadap orang-orang yang tidak menginginkan sistem ini. Israel adalah sebuah tempat tes uji coba yang sempurna,” ungkap Sanders.