Pembuat Photoshop Mulai Gelisah dengan Strategi Apple
Dalam ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) yang dihelat Juni lalu, Apple mengumumkan rencananya akan mengembangkan aplikasi editing foto baru untuk iOS dan Mac sebagai pengganti dua aplikasi buatannya sekaligus, Apperture dan iPhoto. Langkah matang Apple tersebut, membuat gelisah Adobe, raksasa software editing foto.
Guna menjawab kekhawatiran tersebut, pihaknya mesti melakukan perubahan signifikan sebelum Apple benar-benar akan meluncurkan aplikasi tersebut akan dijadwalkan pada tahun ini. Aplikasi baru buatan Apple itu, salah satunya akan memiliki kemampuan sinkronisasi hasil kreasi fotografi dan desain grafis antara dekstop, juga perangkat mobile.
“Industri kreatif saat ini menghadapi perubahan radikal dengan ekspansi begitu eksplosif dari platform mobile dan munculnya teknologi baru serta proses kreatif juga diminta untuk melakukan perubahan yang sesuai,” ungkap Managing Director Adobe System untuk kawasan Korea Selatan, Jee Jon-young, seperti dikutip dari Korea Times.
Tampaknya, Adobe tak ingin aplikasi gratis buatan Apple bakal membuat aplikasi premium Photoshop dan paket layanan berlangganannya, seperti Adobe Creative Cloud jadi tak laku. Oelh karena itu, ada dua strategi yang bakal dilakukan Adobe, yakni menambahkan sejumlah fitur baru dan menawarkan paket harga langganan yang lebih terjangkau.
Pihaknya berencana akan menghadirkan salah satu aplikasi editing fotonya yang cukup populer, yaitu Photoshop Lightroom ke dalam versi mobile. Sejumlah upgrade aplikasi foto dan grafis yang ada juga sudah dihadirkan.
Model pembayaran langganan terbaru bernama “Photography Plan” juga diperkenalkan, di antaranya menawarkan apilkasi Photoshop Lightroom versi dektop dengan biaya bulanan sebesar 11.000 won atau sekitar Rp 22 ribu. Ini jauh lebih terjangkau dibanding biaya lisensi tahunan satu paket software Photoshop yang bisa lebih dari Rp 800 ribu.