Hands-on Review: Overclock Pentium G3258 dengan MSI H81M-E33

Reading time:
August 10, 2014
H81ME33_logo

Prosesor Pentium G3258 Anniversary Edition merupakan prosesor murah yang memiliki potensi performa cukup tinggi ketika di-overclock. Bayangkan saja, prosesor terjangkau tersebut bahkan masih bisa di-overclock 1GHz diatas kecepatan standarnya hanya menggunakan Stock HSF! Lebih menarik lagi, prosesor Pentium G3258 memiliki konsumsi daya yang cukup rendah ketika di-OC,  dan hal ini membuat kami mengambil kesimpulan bahwa motherboard kelas entry-level sekalipun harusnya bisa melakukan overclocking kepada G3258 tanpa terlalu menyiksa komponen-komponennya. Ini yang membuat kami sangat tertarik untuk memasangkan prosesor murah tersebut dengan motherboard berchipset Intel H81, dengan harapan bisa mendapat performa yang memadai dengan harga relatif murah.

Maka dari itu, kami mencari motherboard dengan chipset termurah yang ada di pasaran untuk LGA1150, yakni Intel H81.

 

Intel H81: Opsi LGA1150 Termurah

IntelH81

Sampai saat artikel ini dimuat, motherboard dengan chipset H81 merupakan solusi termurah bagi siapapun pengguna prosesor LGA1150, dan sudah beredar sejak tahun lalu. Dari segi chipset, Intel H81 memang cukup jauh berbeda dengan Z-series (Z97/ Z87), dengan perbedaan:

  1. Motherboard H81 tidak memiliki dukungan resmi mode Multi GPU yang PCIe Lane-nya dibagi menjadi 8x – 8x (baik SLI maupun Crossfire). Kebanyakan motherboard H81 bahkan hanya dilengkapi dengan 1 buah PCIe 16x.
  2. Intel tidak memberikan dukungan Overclocking dan performance tuning apapun pada motherboard berchipset H81. Meski menggunakan prosesor dengan multiplier dibuka (unlock), pengguna H81 tidak diberi opsi untuk mengubah Multiplier CPU dan DRAM. Jika Anda menggunakan prosesor Intel Core-series, maka kecepatan DDR3 maksimum yang bisa Anda gunakan adalah DDR3-1600, sedangkan jika Anda menggunakan Pentium/Celeron-series, Anda hanya bisa menggunakan DDR3-1333 atau DDR3-1400. Satu-satunya overclocking yang bisa dilakukan adalah overclocking integrated Graphics (yang umumnya tidak terlalu berguna bagi pengguna VGA add-on).

Selain dua perbedaan di atas, motherboard dengan chipset H81 biasanya mengalami banyak limitasi karena dikondisikan sebagai motherboard murah. Limitasi yang terjadi misalnya:

  • Opsi konektivitas dan slot ekspansi yang terbatas
  • VRM yang sangat terbatas kemampuannya karena sama sekali tidak disiapkan untuk overclock. Tidak jarang kita akan menjumpai motherboard H81 dengan VRM 2-phase sampai 3-Phase. MOSFET yang disertakan pada motherboard H81 kadang juga sama sekali tidak diberikan pendingin ekstra.
  • BIOS yang opsi tuningnya minimal

Meski demikian, kami sempat mendengar kabar bahwa ada beberapa motherboard H81 yang memiliki dukungan overclocking ‘tidak resmi’.

Overclock Di H81: Mungkin dilakukan?

Dengan BIOS tertentu, ada beberapa vendor yang bisa memberikan dukungan overclocking prosesor di motherboard-nya yang tidak menggunakan chipset Z-series, meski dukungan ini datang dari si vendor motherboard, bukan dari Intel sendiri. Pemberian dukungan overclocking pada chipset non-Z series ini sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu, pada masa prosesor Haswell. Dengan meng-eksploitasi sebuah ‘bug’ pada microcode, vendor motherboard bisa membuat motherboard-motherboard murah mereka yang tidak menggunakan chipset Z (misal H81, H87, dan B85) untuk mendukung overclocking CPU Intel Haswell K-series. Kami dari JagatReview OC Team bahkan pernah menguji langsung fitur OC ‘tidak resmi tersebut, yang bisa anda baca pada:

Overclocking di chipset Intel B85

Overclocking di chipset H87

Kabarnya, Intel tidak menyukai hal ini dan membuat beberapa update untuk ‘mencegah’ overclocking tidak resmi tersebut. Namun, pelarangan tersebut nampaknya tidak membuat berbagai vendor motherboard kapok, karena engineer mereka ternyata tetap melakukan hal yang sama pada generasi motherboard masa kini.

 

Limitasi OC pada chipset Non-Z

Ada beberapa limitasi dari mode overclocking ‘tidak resmi’ yang ada di chipset H-series dan B-series. Beberapa di antaranya yang kami temui adalah:

  • Memory Multiplier Dikunci (maks. DDR3-1600 untuk Intel Core CPU, dan DDR3-1333 / DDR3-1400 untuk Intel Pentium-series)
  • BCLK Ratio 1.25 dan 1.67 tidak dapat diakses, dan kebanyakan motherboard H-series dan B-series tidak menyediakan opsi tuning BCLK dalam BIOS

Dengan ini, pada motherboard chipset non-Z yang memiliki dukungan Overclock, Anda umumnya hanya bisa mengganti CPU Ratio (a.k.a CPU Multiplier), dan juga Ring Ratio. Anda yang menggunakan grafis terintegrasi pun biasanya bisa meng-overclock IGP-nya. Beberapa voltase pada CPU dan DRAM biasanya masih tersedia, tetapi perlu diingat bahwa pada motherboard H81 yang biasanya merupakan kelas entry-level, akan banyak pilihan voltase yang dibatasi demi alasan keamanan.

 

Motherboard Murah di-OC: Aman?

DSC00059s
MOSFET pada regulator daya adalah komponen yang akan ‘disiksa’ saat overclocking

Tindakan overclocking biasanya identik dengan motherboard high-end. Ketika overclocking dilakukan pada motherboard low-end atau entry level, selalu muncul pertanyaan: “Apakah aman?”. Tentu saja, jika kita berbicara mengenai overclocking prosesor quad-core Core i5-4670K/4690K atau Core i7-4770K/4790K,  daya yang diminta oleh si prosesor ketika overclocking akan memberikan beban yang besar kepada MOSFET motherboard. Mengingat motherboard seperti H81 biasanya tidak dilengkapi dengan komponen regulator daya yang mumpuni untuk memberi daya diatas spesifikasi standar, overclocking prosesor Core i5 atau Core i7 sangat berpotensi merusak MOSFET-nya, selain itu suhu operasi MOSFETnya akan melewati batas aman.

Di lain hal, Overclocking prosesor dual-core seperti Pentium G3258 sangat mungkin dilakukan pada motherboard H81. Logikanya, sebagian besar motherboard berchipset H81 umumnya masih memberikan dukungan untuk prosesor Core i7-series yang pastinya menyedot daya lebih besar dari sebuah Pentium G3258. Jika sebuah motherboard low-end H81 bisa menyuplai daya yang cukup bagi sebuah Core i7-4770K, kami berani berasumsi bahwa motherboard tersebut masih memiliki kemampuan untuk menjalankan Pentium G3258 di atas spesifikasi aslinya.

Mari lihat motherboard H81 yang akan menjadi subjek percobaan overclocking kami dibawah ini:

MSI H81M-E33: Sederhana, Terjangkau

H81ME33_DSC00088

Melalui BIOS official versi 6.6, motherboard MSI H81M-E33 mendukung fungsi overclocking bagi Pentium G3258.

H81ME33_BIOS_01

Yang membuat motherboard MSI H81M-E33 menarik adalah pertimbangan faktor harganya yang murah (dibawah 700 Ribu Rupiah saat artikel ini di-publish, dengan 1 USD = 11800 Rupiah). Seberapa jauh motherboard terjangkau ini bisa meng-overclock Pentium G3258 yang kami punya? Mari simak bersama!

 

 

Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian

Pengujian kami kali ini berfokus pada pengujian overclocking prosesor Pentium G3258 Anniversary dengan motherboard berchipset H81. Selain itu, kami akan melakukan pembahasan dan hands-on singkat akan motherboard MSI H81M-E33 yang digunakan dalam pengujian, mulai dari:

  • Penampilan fisik
  • Pembahasan Opsi tuning pada BIOS
  • Langkah demi langkah melakukan Overclocking
  • Stability & Performance Test
  • Temperature & Power Consumption Test

Baiklah, mari mulai!

 

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview OC Pada H81, Ruang Lingkup Pengujian

Halaman 2: Spesifikasi Lengkap, Penampilan Fisik H81M-E33

Halaman 3: BIOS H81M-E33

Halaman 4: Spesifikasi Testbed, Step-by-step Overclocking

Halaman 5: Hasil Pengujian Part 1 – Stability Test & Performance Test

Halaman 6: Hasil Pengujian Part 2 – Konsumsi daya & Temperatur

Halaman 7: Kesimpulan

 

Disclaimer :

1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.

2) Overclocking jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi sistem Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

 

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 27, 2024 - 0

Review Acer Predator Helios Neo 16 2024: Helios Neo Naik Kelas?

Laptop yang satu ini bukan cuma kenceng buat gaming, tapi…
March 19, 2024 - 0

Review ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405): Laptop Ringan Idaman!

Laptop Intel Core Ultra akhirnya mulai dijual di Indonesia. Salah…
March 18, 2024 - 0

Review Huawei MateBook D 14 (2024): Bodi Metal, Kencang dan Terjangkau!

Laptop yang satu ini harusnya sudah tidak terlalu asing lagi…
March 15, 2024 - 0

Review Lenovo Yoga Slim 7i (14IMH9): Daya Tahan Baterai Laptop 2024 Harusnya Begini!

Laptop layar OLED yang satu ini ternyata baterainya irit banget…

Gaming

March 28, 2024 - 0

Relic Entertainment Pisah dari SEGA, Kembali Indie

Sebagian besar dari kita mungkin seringkali salah menyimpulkan bahwa SEGA…
March 28, 2024 - 0

Spesifikasi PC untuk Marvel Rivals

Di atas kertas, ini adalah konsep yang seharusnya bisa menuai…
March 28, 2024 - 0

Embracer Jual Dev. Borderlands ke Take-Two Interactive

Anda yang cukup mengikuti berita game dengan intens sepertinya tidak…
March 28, 2024 - 0

Shift Up: Rambut Panjang EVE Tahan Pengembangan Stellar Blade Satu Tahun

Sebuah fakta yang tidak bisa dibantah bahwa seperti apa yang…