[PR] Bisnis dan TI sebagai Bagian Penting dalam Perubahan Identitas Sosial dan ‘Bring Your Own Identity’

Reading time:
August 7, 2014

Bisnis dan TI sebagai Bagian Penting dalam Perubahan Identitas Sosial dan ‘Bring Your Own Identity’

Penelitian baru dari Ponemon Institute dan CA Technologies Menunjukkan Nilai dari BYOID, Berfokus pada Pengguna Ponsel dan Website yang Menginginkan Peningkatan Keamanan

INDONESIA – 7 Agustus 2014 – Penelitian baru menunjukkan bahwa antara bisnis dan departemen TI melihat sebuah nilai pada inisiatif ‘Bring Your Own Identity’(BYOID), dimana jaringan sosial atau identitas digital digunakan untuk aplikasi login. Kelompok tersebut juga setuju bahwa keamanan intensif dibutuhkan untuk meningkatkan penggunaan BYOID. Laporan “The Identity Imperative for the Open Enterprise 2014,” dilakukan oleh Ponemon Institute dan CA Technologies (NASDAQ: CA), meneliti perilaku pengguna bisnis dan departemen TI terhadap BYOID.

CA_Technologies

“Dalam era ekonomi berbasis aplikasi bisnis saat ini, akses ke aplikasi harus sederhana dan aman. BYOID adalah pilihan yang semakin populer dalam mempermudah akses. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan membuat akun baru pada setiap situs, yang berujung pada pendaftaran yang melelahkan serta berakhir dengan meninggalkan keranjang belanja,” kata Vic Mankotia, Vice President, Solution Strategy, Asia Pacific & Japan (APJ), CA Technologies. “Kami bekerja untuk memastikan peningkatan keamanan BYOID tanpa menambahkan kesulitan atau kerumitan.”

Pada laporan tersebut, yang mencakup dua negara kunci di Asia Pasifik dan Jepang yaitu India dan Australia, menyediakan beberapa kunci utama pada BYOID, termasuk keadaan pengadopsian sekarang, nilai yang dilihat, pandangan mengenai penyedia identitas dan bagaimana BYOID bisa ditingkatkan.

Keadaan Saat Ini

Penggunaan BYOID yang menggunakan identitas sosial masih dalam masa pertumubuhan, namun memiliki daya tarik yang tinggi, terutama untuk populasi pengguna ponsel dan web. Ada tingkat ketertarikan yang tinggi pada BYOID dan menggunakan identitas sosial seperti Facebook, LinkedIn atau Yahoo, dengan 50 persen TI dan 63 persen pengguna bisnis yang secara global mengekspresikan ketertarikan mereka dan bahkan lebih tinggi lagi pada pengguna bisnis di Asia Pasifik dan Jepang yang berada pada kisaran angka 67 persen. Pelanggan yang berbisnis melalui web dan ponsel merupakan sasaran tertinggi pada pelibatan identitas digital, melebihi beberapa hal lainnya seperti menambah pekerjaan, merekrut karyawan, kontraktor dan pensiunan.

Nilai yang Dipandang

Identitas saat ini dilihat sebagai kontribusi aset yang bertumbuh sama dengan komponen keamanan. Antara TI dan pelaku bisnis setuju bahwa alasan penting untuk pengadopsian BYOID di perusahaan mereka adalah untuk mencapai identitas yang kuat dan mendapatkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dimana pengguna adalah benar sang pengguna (masing-masing 69 persen dan 65 persen) terutama di Asia Pasifik dan Jepang dimana 79 persen dari pelaku bisnis merasa seperti itu. Tetapi pengguna bisnis secara global menangkap atribut mengenai pengguna sebagai keuntungan terbesar (89 persen). Hal ini menunjukkan pendangan yang berkembang dari identitas. Tidak lagi dipandang sebagai komponen sederhana untuk melindungi data, identitas sekarang dipandang sebagai aset bernilai yang menyediakan data yang mendorong pendapatan tambahan dan mempertahankan pelanggan.

Meningkatkan BYOID

Keamanan tambahan yang dikembangkan dapat meningkatkan pengadopsian BYOID. Kebanyakan pengguna TI dan bisnis mengatakan “proses validasi identitas” akan membantu meningkatkan pengadopsian BYOID (72 persen dan 70 persen mengikuti). Menerapkan mesin resiko kecurangan juga dinilai sebagai prioritas tiga besar oleh kedua kelompok. Di Asia Pasifik dan Jepang, pengguna bisnis merasa bahwa pendaftaran pengguna yang sederhana akan lebih membantu (80 persen). Menariknya lagi, hanya 27 persen dari responden bisnis global meyakini bahwa akreditasi formal dari penyedia identitas sangat penting / perlu sekali, dimana 59 persen dari pengguna TI percaya akreditasi formal sangat penting / perlu sekali.

Persepsi Penyedia Identitas

Para responden memilih penyedia identitas yang beragam berdasarkan situasi dan wilayah. Saat ditanya mengenai identitas sosial apa yang lebih menarik untuk perusahaan mereka, pengguna TI menilai PayPal sebagai penyedia identitas yang dipilih di seluruh wilayah. Respon dari pelaku bisnis juga beragam mulai dari Amazon kemudian PayPal dan Microsoft. Saat ditanya identitas sosial apa yang dipilih oleh responden sebagai konsumen, Google berada di peringkat tertinggi di antara pengguna TI dan pelaku bisnis secara global tetapi Facebook adalah penyedia yang dipilih oleh sebagian besar pelaku bisnis di Asia Pasifik dan Jepang.

“Pengujian yang menyeluruh dari sikap yang ditemukan dalam penelitian menunjukkan dua pendangan jelas terhadap identitas,” kata Dr. Larry Ponemon, ketua dan pendiri, Ponemon Institude. “TI terus mengambil peranan secara tradisional dalam risiko keamanan yang berhubungan dengan identitas, sementara sisi bisnis mengambil pandangan yang lebih menekankan pada nilai dan pandangan konsumen terhadap identitas. Untuk mendapatkan nilai lebih dari setiap inisiatif BYOID, kedua kelompok ini harus berkolaborasi dan menjadi rekan yang mampu bekerja sama untuk pertumbuhan bisnis yang aman.”

Sumber

– “The Identity Imperative for the Open Enterprise 2014: Examining IT and Business Attitudes Toward Bring Your Own Identity.”
– Infografik: Are Business and IT Getting Off on the Wrong Foot with BYOID?
– Webcast: BYOID: New Ponemon Institute Study on Key Digital Identity Trends.
– Blog: Get Ready for the BYOID Balancing Act, by Bob Scheier.

Tentang Penelitian

Penelitian ini ditugaskan oleh CA Technologies dan dilakukan oleh Ponemon Institute, sebuah perusahaan riset independen yang mengkhususkan diri dalam bidang kerahasiaan, perlindungan data dan kebijakan keamanan informasi. Penelitian ini mensurvei 3,115 TI dan pelaku bisnis di Amerika Utara, Brazil, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, India dan Australia. Seratus persen dari responden berasal dari perusahaan-perusahaan dengan lebih dari 1,000 orang; 75 persen berasal dari perusahaan-perusahaan dengan pendapatan tahunan $500 juta atau lebih. Studi ini telah selesai pada akhir Juni 2014.

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 8, 2024 - 0

Game Fighting Hunter x Hunter Dipastikan 2D!

Gamer mana yang tidak bergembira mendengar bahwa akhirnya, anime /…
March 8, 2024 - 0

Command & Conquer: Generals Kini Tersedia di Steam!

Sepertinya sulit untuk membicarakan game RTS dengan elemen militer kental…
March 8, 2024 - 0

Overwatch 2 Kolaborasi dengan Cowboy Bebop, Hadirkan Trailer Keren!

Kolaborasi antara dua buah franchise yang hadir di media yang…
March 8, 2024 - 0

Kreator Dragon Ball – Akira Toriyama Meninggal Dunia

Hampir semua anak-anak Indonesia yang sempat tumbuh besar di era…