Radiasi Ponsel Lebih Rentan Pada Anak
Bahaya radiasi gelombang mikrowave (MWR) yang dipancarkan perangkat seluler, menurut sebuah penelitian terbaru, lebih rentan terhadap anak-anak dan bayi yang belum lahir. Radiasi tersebut dapat memicu pertumbuhan kanker dan tumor otak.
Penelitian yang yang dipimpin Lloyd Morgan dari Environmental Health Trust menunjukkan, anak-anak menghadapi risiko kesehatan yang lebih tinggi daripada orang dewasa akibat radiasi ponsel. Hal ini karena tengkorak anak-anak lebih tepis dan ukurannya yang relatif lebih kecil sehingga jaringan otak mereka dapat dua kali lebih banyak menyerap radiasi MWR.
Sejumlah vendor smartphone dan pemerintah di beberapa negara sebenarnya sudah menentukan jarak minimum antara tubuh dan ponsel pengguna sehingga potensi radiasi MWR dapat diminimalisir. Pada komputer dan tablet, jarak minimum dari tubuh pengguna ialah 20 centimeter. Sayangnya, masih banyak pengguna atau orang tua yang mengabaikan atau tidak menyadari peringatan tersebut.
“Belgia, Perancis, India, dan pemerintah di negara dengan teknologi canggih lainnya sudah mengeluarkan undang-undang atau peringatan tentang penggunaan perangkat nirkabel terhadap anak-anak,” kata peneliti. Peneltian ini sudah diterbitkan di Journal of Microscopy and Ultrastructure pada pertengahan Juli lalu.
Kendati demikian, menurut Morgan, perangkat seluler tetap bisa digunakan sehari-hari, asal dengan cara yang cukup aman. Ia menyarankan, pengguna sebaiknya memegang ponsel dengan jarak 15 centimeter dari telinga. Selain itu, bila ponsel tidak digunakan, sebaiknya tidak disimpan di dekat tubuh atau kantong celana, melainkan di case atau tas. Berbagai pencegahan ini memberikan pengurangan risiko hingga 10.000 kali lipat.
“Perangkat seluler juga harus disimpan jauh dari wanita hamil dan seorang ibu yang sedang mmenyusui pun tidak boleh menggunakan ponsel,” saran Morgan yang menambahkan, “Anak-anak dan remaja juga perlu tahu bagaimana menggunakan perangkat secara aman. Ponsel seharusnya tidak diperbolehkan ada di kamar tidurnya pada malam hari. 75 persen dari pra-remaja dan remaja selalu tidur sepanjang malam dengan ponsel mereka berada di bawah bantalnya.”