BlackBerry Mulai Bisa Perkecil Kerugian
BlackBerry melaporkan, kerugian bersih perusahaan selama kuartal kedua tahun ini jauh lebih kecil dari perkiraan analis. Namun, BlackBerry masih dibayang-bayangi oleh anjloknya pendapatan dibanding tahun lalu.
Selama kuartal kedua yang jatuh pada 30 Agustus lalu, BlackBerry mencatat kerugian bersih sebesar US$ 207 juta. Ini jauh lebih baik ketimbang tahun lalu pada kuartal yang sama, dimana BlackBerry menderita kerugian sebesar US$ 965 juta. Tahun lalu, kerugian BlackBerry cukup besar lantaran mereka mesti menanggung beban pemotongan jumlah SDM-nya yang begitu tinggi.
“Restrukturisasi tenaga kerja kami sekarang sudah selesai dan kami berfokus pada pertumbuhan pendapatan dengan investasi yang tepat guna melanjutkan kepemimpinan kami di perusahaan mobile dan keamanan,” ujar CEO BlackBerry, John Chen, seperti dikutip dari Reuters.
Hasil ini membuat saham BlackBerry meningkat 4,6 persen menjadi US$ 10,25 per lembar. Sekedar informasi, semenjak John Chen menjabat sebagai CEO pada November 2013, saham BlackBerry telah melonjak 68 persen.
Laporan kuartal kedua ini belum bisa dikatakan sebagai hasil positif. Selain masih menderita kerugian bersih dan belum mendapatkan laba, pendapatan BlackBerry juga masih anjlok. Pendapatannya turun lebih dari 40 persen menjadi US$ 916 juta..
Chen menargetkan, pihaknya baru bisa merasakan pertumbuhan pendapatan mulai 2015 nanti. Perusahaan yang berbasis di Ontario, Canada itu akan semaksimal mungkin fokus di bisnis layanan enterprise dan software keamanan. Ia juga mengklaim telah berhasil menjual 3,4 juta lisensi andalannya, BES10 ke sektor korporasi. Sekitar 25 persennya berasal dari pelangan baru.