Pasar Smartphone Telah Bergeser ke Negara Berkembang
Data terbaru dari periset pasar teknologi terkemuka menunjukkan, pasar smartphone global terus menunjukan angka pertumbuhan kuat dalam beberapa tahun mendatang. Namun yang cukup mengejutkan di sini, pertumbuhan pasar bukan datang dari negara maju, melainkan dari negara berkembang, seperti China, India, dan Indonesia.
IDC mengatakan, pasar negara maju, seperti di kawasan Eropa dan Amerika Serikat mulai memasuki masa jenuhnya untuk membeli smartphone baru. “Pasar smartphone yang telah mengalami pertumbuhan selama beberapa tahun terakhir ini mulai melambat,” kata Ramon Llamas, analis IDC, seperti dikutip dari ZDNet.
Hingga akhir tahun nanti, IDC memproyeksikan, bakal ada 921 juta unit smartphone terjual di pasar negara berkembang dengan pertumbuhan 32,4 persen. Sedangkan di pasar negara maju, pertumbuhannya hanya 5 persen atau menjadi 332 juta unit saja.
Meski demikian, vendor maupun pemilik platform tidak bisa melupakan begitu saja kehadiran pasar negara maju. Pasalnya, margin keuntungan mereka masih lebih besar dibanding negara berkembang, karena model high-end lebih laku dan konsumen lebih loyal dalam menggunakan uangnya untuk beli aplikasi. Sedangkan di negara berkembang, penjualan smartphone masih didominasi model low-end atau berharga murah.
“Kunci utama bagi vendor saat ini ialah mempertahankan kehadiran di pasar maju dengan margin yang lebih tinggi, sementara mereka terus membangun kehadirannya dalam pasar negara berkembang yang tumbuh cepat.” ungkap analis itu.