Produsen Mobil Listrik Pekerjakan Banyak Hacker
Hacker akhirnya mendapatkan tempat di industri otomotif. Produsen mobil listrik yang namanya mulai dikenal, Tesla sudah merekrut 30 hacker. Tesla ingin, mereka dapat mencari kerentanan keamanan pada sistem operasi yang digunakan untuk mengendalikan mobil dari jarak jauh.
“Tim keamanan kami berfokus pada kemajuan teknologi untuk mengamankan mobil terhubung. Fokusnya ialah menetapkan standar baru untuk keamanan dan menciptakan kemampuan baru untuk mobil terhubung yang saat ini belum ada di industri otomotif. Posisi kerja full-time dan kita juga akan memberikan kesempatan untuk magang,” kata juru bicara Tesla, dikutip dari Computer World.
Mobil buatan Tesla ini merupakan salah satu kendaraan bertenaga baterai yang benar-benar bisa terhubung secara digital. Hampir semua sistem di mobile, seperti baterai, transmisi, sistem mesin, kontrol suhu, kunci pintu, hingga sistem hiburan di mobile bisa diakses jari jarak jauh melalui koneksi internet.
Jadi, bukan tidak mungkin bila suatu saat sistem terhubung seperti ini bisa diserang oleh hacker jahat lalu membahayakan pengemudinya. Maka dari itu, Tesla membutuhkan kemampuan hacker “whitehat” untuk mencari celah keamanan pada sistem ini.
Pada 2013 lalu, dua peneliti DARPA, unit penelitian di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat sudah membuktikan bahwa model mobil terhubung rentan diretas. Peneliti mampu mengendalikan mobil melalui jaringan CAN (controller area network) yang terpasang di dalam mobil. Setelah berhasil menyusup, mereka bisa mengirimkan perintah berbeda dari pengemudinya sendiri, seperti membuat mobil rem mendadak, kecepatan tiba-tiba meningkat, hingga mengubah arah stir.