Review Gigabyte GeForce GTX TITAN Z: Dual-GPU Mewah, Kencang, & Bertenaga
Graphics Card
GeForce GTX TITAN Z memang memiliki kemiripan desain bodi dengan graphics card dual-GPU NVIDIA terdahulu, GeForce GTX 690. Walaupun begitu, NVIDIA telah melakukan perombakan pada ukuran sistem pendingin GeForce GTX TITAN Z sehingga memiliki ketebalan lebih dari dua slot ekspansi motheboard. Perombakan ukuran tampaknya tidak dapat dihindarkan mengingat sistem pendingin tersebut diharuskan untuk menjaga temperatur kerja dua chip GPU GK110 agar tetap berada pada batas normal. Untuk sebuah graphics card, GeForce GTX TITAN Z memiliki ukuran bodi tergolong besar tetapi tetap lebih ramping dibandingkan menggunakan dua buah GeForce GTX 780 Ti atau GeForce GTX TITAN Black.
Ketebalan bodi GeForce GTX TITAN Z memang lebih dari dua slot tetapi tidak mencapai tiga slot.
Sistem pendingin GeForce GTX TITAN Z terdiri dari sebuah kipas tipe semi-blower dan diapit oleh dua buah heatsink tipe vapor chamber dengan baseplate tembaga serta sirip-sirip alumunium. Setiap heatsink memiliki tugas untuk mendinginkan satu chip GPU dan sejumlah chip memori disekitarnya. Tidak hanya itu, tepat di bawah kipas NVIDIA juga memberikan sebuah pelat logam dengan sirip-sirip kecil di atasnya untuk mendinginkan komponen di sisi tengah graphics card. Cukup disayangkan desain sistem pendingin seperti ini memiliki kekurangan dimana udara panas dari graphics card akan kembali masuk ke dalam casing komputer. Hal tersebut tentu saja akan meningkatkan temperatur di dalam casing komputer. Jika Anda akan menggunakan GeForce GTX TITAN Z di dalam casing komputer, pastikan casing komputer Anda memiliki kipas exhaust mencukupi sehingga udara panas dapat dengan cepat dibuang keluar.
Sisi bawah PCB GeForce GTX TITAN Z dilengkapi pelat logam dimana selain memiliki fungsi untuk mencegah PCB melengkung dan melindungi komponen di bawahnya, pelat logam tersebut juga berperan sebagai heatsink untuk mendinginkan komponen seperti chip memori.
Kipas pada GeForce GTX TITAN Z akan mengalirkan udara pada dua arah yaitu ke arah luar (kanan) dan ke dalam (kiri) casing komputer.
Untuk menguji performa sistem pendingin reference GeForce GTX TITAN Black, kami menjalankan aplikasi Unigine Heaven dan mendapatkan hasil sebagai berikut:
GIGABYTE GTX TITAN Z
- Full-load: GPU1-83 °C|| GPU2-83 °C (fan speed: Auto @59%)
- Idle: GPU1-39 °C|| GPU2-39 °C (fan speed: Auto @28%)
Temperatur kerja tersebut memang tinggi tetapi masih tergolong normal untuk graphics card NVIDIA dengan chip GK110 saat menggunakan sistem pendingin reference. Untuk menurunkan temperatur dapat disiasati dengan menaikkan kecepatan kipas.
Pada GeForce GTX TITAN Z, chip GPU ditempatkan pada sisi kiri dan kanan graphics card. Setiap chip GPU dikelilingi oleh 12 chip memori pada sisi depan dan belakang dengan ukuran 256 MB untuk setiap chip memori tersebut. Pada sisi tengah PCB dapat ditemukan komponen VRM graphics card dimana GeForce GTX TITAN Z menggunakan desain 12-phase power. Tidak hanya itu, pada sisi tengah juga dapat ditemukan chip PLX PEX8747 dimana chip tersebut menyediakan 48 jalur PCI Expres3.0 sebagai sarana komunikasi antar chip GPU.
GeForce GTX TITAN Z dilengkapi satu konektor SLI untuk menghubungkan dengan GeForce GTX TITAN Z lainnya sehingga performa keseluruhan dapat dilipatgandakan.
GeForce GTX TITAN Z dilengkapi dua konektor daya PCIe 8-pin dimana konfigurasi tersebut mampu memberikan asupan daya ke graphics card hingga sebesar 375 Watt atau sesuai dengan nilai typical board power.
GeForce GTX TITAN Z menyediakan konektor display sebagai berikut:
- 1x Dual-link DVI-I
- 1x Dual-link DVI-D
- 1x HDMI
- 1x Display Port
Konfigurasi konektor display tersebut memastikan GeForce GTX TITAN Z mampu menjalankan konfigurasi multi-monitor NVIDIA 3DVision Surround, G-SYNC (Display Port), serta siap menangani perangkat display 4K/Ultra HD.