Review ASUS ROG Matrix R9 290X Platinum Edition: VGA Gaming dengan Fitur Overclocking Melimpah
Graphics Card
Graphics card satu ini memang terlihat sangat elegan dan menarik. Desain khas ROG juga tidak lupa disematkan di graphics card tersebut, seperti dominasi warna hitam – merah dan logo mata sebagai pemanisnya.
ASUS ROG Matrix R9 290X Platinum Edition telah mengadopsi komponen DIGI+ VRM dengan 14-phase Super Alloy Power. ASUS juga melengkapi graphics card mereka dengan komponen Black Metallic Capacitor yang disebut dapat memberikan durabilitas lima kali lebih baik dan daya tahan pada temperatur ekstrim lebih baik. Penggunaan komponen tersebut diklaim menjamin durabilitas graphics card lebih baik dimana peranannya akan sangat penting saat melakukan overclocking ekstrim.
Pada salah satu sisi ujung graphics card tersebut terdapat tombol Safe Mode, di mana tombol tersebut berfungsi untuk mengembalikan voltase dan spesifikasi clock graphics card ke settingan default. Terdapat juga sebuah konektor daya molex dan juga tombol switch kecil di sebelah tombol Safe Mode. Kedua komponen tersebut berfungsi untuk mengaktifkan fitur Memory Defroster. Saat diaktifkan, Memory Defroster akan memanaskan daerah sekitar komponen memori sehingga dapat mengurangi gejala menumpuknya es di daerah tersebut. Alhasil cold bug yang biasa terjadi saat melakukan overclocking ekstrim dapat dihindari. Mengakftifkan fitur tersebut akan sangat berguna pada kondisi extreme overclocking dan bukan untuk penggunaan sehari-hari.
ASUS ROG Matrix R9 290X Platinum Edition memiliki bodi dengan ketebalan dual slot, tetapi terdapat pembengkakan ukuran lebar. Itu wajar mengingat ASUS ingin tetap menjaga VGA nya agar tidak terlalu tebal sehingga mampu menggunakan dual slot namun tetap menginginkan performa pendingin yang baik. Desain dual slot tersebut akan lebih memudahkan saat Anda ingin menggunakan graphics card tersebut lebih dari satu di dalam casing.
Sistem pendingin DirectCU II pada R9 290X seri ROG MATRIX menggunakan dua buah kipas, di mana salah satunya adalah kipas kreasi terbaru dari ASUS bernama CoolTech Fan. CoolTech Fan terdiri dari dua bagian, yaitu sisi dalam dengan bilah kipas seperti kipas blower dan bagian luar dengan bilah kipas melengkung. Desain kipas seperti ini diklaim mampu menghasilkan performa pendinginan 20% lebih baik dan tingkat kebisingan tiga kali lebih rendah dibandingkan kipas pada sistem pendingin reference. ASUS menggunakan kipas CoolTech Fan untuk mendinginkan area di sekitar chip GPU sedangkan area VRM di sisi ekor graphics card menggunakan kipas dengan desain konvensional. ASUS juga masih menggunakan Direct CU II yang menggunakan lima buah heatpipe. Namun, satu hal yang berbeda, ukuran heatpipe pada graphics card umumnya berkisar 6-8 mm, khusus untuk seri ROG MATRIX, ASUS menggunakan heatpipe berukuran 10 mm agar memiliki distribusi panas lebih baik.
AMD R9 290X
- Full-load: 94 °C (fan speed: Auto @46%)
- Idle: 52 °C (fan speed: Auto @20%)
ASUS ROG Matrix R9 290X Platinum Edition
- Full-load: 85 °C (fan speed: Auto @53%)
- Idle: 38 °C (fan speed: Auto @20%)