Korea Utara Bantah Retas Sony Pictures
Pekan lalu, sebuah laporan menunjukan, Sony Pictures Entertainment telah diretas dan dalang di balik itu ialah Korea Utara. Selang beberapa hari setelah peretasan tersebut, pihak Pemerintah Korea Utara akhirnya angkat bicara. Pihak Pyongyang menegaskan, peretasan tersebut bukan ulah mereka.
Hal ini disampaikan langsung oleh sejumlah petinggi Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara. Mereka menduga, tuduhan palsu ini justru sengaja disebarkan oleh pihak Korea Selatan guna membuat iklim politik Korea Utara makin memburuk.
“Kami tidak tahu lokasi Sony Pictures di Amerika Serikat. Kami tidak tahu kesalahan yang membuatnya jadi target serangan. Kami hanya merasa, tidak perlu mengetahui masalah tersebut,” kata pernyataan tersebut,dikutip dari Wall Street Journal.
Mereka menambahkan, bila memang asal serangan cyber tersebut berasal dari Korea Utara, kemungkinan besar hal itu dilancarkan oleh para simpatisan Pemerintah Komunis Korea Utara yang tidak diketahui identitasnya.
Pemerintah Korea Utara dituduh dalang di balik peretasan ini, menyusul adanya reaksi keras mereka terhadap salah satu film yang diproduksi Sony Pictures. “The Interview”. Film komedi yang akan tayang pada 25 Desember di Amerika Serikat itu mengisahkan upaya pembunuhan terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pyongyang kemudian mengirimkan surat keluhan mereka terkait film tersebut ke Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Peretasan ini sendiri dilakukan oleh sekelompok yang menyebut dirinya “Pengawal Perdamaian”. Mereka berhasil mencuri 33.000 dokumen milik Sony Picture. Dokumen tersebut berisi identitas lebih dari 47.000 pegawai Sony Picture, termasuk juga data pribadi para aktor.