Perkembangan Penjualan Lambat, Foxconn Kurangi Jumlah Pegawai
Foxconn yang merupakan salah satu suplier utama Apple untuk produk iPhone dan iPad dikabarkan mengalami pertumbuhan laba yang lambat. Seperti yang dilaporkan Reuters, hal tersebut kemudian memaksa pabrik raksasa asal Taiwan tersebut mengurangi jumlah tenaga kerjanya.
Saat memasuki produksi puncak, perusahaan raksasa ini bisa mempekerjakan hingga 1,3 juta orang pekerja dan menjadikannya sebagai salah satu perusahaan swasta terbesar di dunia. Beberapa waktu yang lalu saat perusahaan ini menerima order iPhone 6 dan iPhone 6 Plus untuk Apple, Foxconn merekrut kembali sekitar 100 ribu staf. Dan meski beberapa tahun sebelumnya Foxconn mengalami peningkatan penjualan yang signifikan, namun menurut laporan terbaru, perusahaan tersebut penjualannya menurun yang akhirnya memperlambat pertumbuhan laba, sehingga membuat Foxconn harus mengurangi jumlah tenaga kerjanya tersebut.
Foxconn sendiri belum memberikan konfirmasi berapa jumlah pekerja yang akan dirumahkan dan target waktu pengurangan pegawai tersebut. Namun menurut juru bicara Louis Woo, saat ini biaya untuk tenaga kerja lebih dari dua kali lipat sejak 2010, saat perusahaan tersebut menghadapi pengawasan media yang intensif pasca insiden bunuh diri pegawainya.
Selama ini Foxconn juga sudah mempekerjakan sejumlah besar robot untuk melakukan proses produksi yang tentunya akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Penggunaan robot tersebut tentu lebih efektif dan efisien sehingga jika Foxconn mengurangi jumlah tenaga manusia, hal tersebut memang masuk akal. Namun Woo menyebutkan bahwa Terry Gou sebagai kepala perusahaan yang sebelumnya menyatakan akan mempekerjakan 1 juta robot merupakan konsep generik dibanding sebagai target perusahaan.