Iklan Bikin Pendapatan LINE Melonjak Drastis
Iklan telah menjadi bagian dari bisnis LINE. Meski keberadaan iklan kerap kali menggangu kenyamanan pengguna aplikasi pesan gratis itu, namun pada kenyataannya, iklan telah menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Naver, perusahaan pengelola LINE.
Pada kuartal keempat, Naver melaporkan, LINE telah menyumbang pendapatan sebesar 221,7 miliar won (Rp 2,5 triliun) atau naik 61,9 persen dari tahun lalu pada periode yang sama. Iklan menopang pendapatan begitu besar bagi LINE. Pendapatan mereka lainnya berasal dari penjualan konten virtual game sosial dan stiker LINE.
“LINE telah mencatatkan keuntungan setiap tahun dan kami akan terus mendukung ekspansi bisnis guna menghasilkan keuntungan lagi tahun ini sebagai bagian dari memperketat biaya,” kata Chief Financial Officer Naver Hwang In-joon, dikutip dari Korea Times.
Dari segi wilayah, 90 persen pendapatan LINE disokong dari luar negeri, sementara pasar domestik, Korea Selatan, hanya 10 persen saja. Target selanjutnya, mereka ingin memiliki pengguna lebih dari 10 juta orang di beberapa negara. “Kami juga mengharapkan ruang tambahan bagi pertumbuhan di Jepang, Thailand, Indonesia, India, Amerika Selatan, dan Amerika Serikat.” ujarnya.
Untuk tahun ini, In-joon memprediksikan, akan melanjutkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen. Terlebih, mereka juga sudah meluncurkan layanan pembayaran mobile berbasis pesan instan, “LINE Pay” di Jepang dan menyusul Taiwan, Thailand, serta Korea Selatan.