Setelah China, Korea Selatan Mungkin Juga Akan Denda Qualcomm
Denda yang besar, US$ 975 juta, baru saja diterima Qualcomm, salah satu raksasa chip dunia, dari pemerintah China. Tidak lama berselang, Qualcomm dikabarkan kembali mendapatkan “ancaman” denda lagi. Kali ini, denda tersebut bisa saja dijatuhkan oleh negara Asia Timur yang lain, yaitu Korea Selatan, atas tudingan yang serupa.
Berdasarkan dugaan yang ada, Qualcomm bisa saja melanggar peraturan terkait persaingan sehat di negara tersebut. Regulator di negara tersebut disebut telah memulai penyelidikan terkait kemungkinan adanya permainan harga dari Qualcomm dengan produsen gadget di Korea Selatan. Salah satu poin yang disorot dari tudingan tersebut adalah Qualcomm tampaknya menarik royalti terlalu tinggi atas lisensi paten mereka. Hal yang sama telah membuat mereka mendapatkan denda di China.
Bila nantinya penyelidikan dari pihak pemerintah Korea Selatan menunjukkan bukti bahwa Qualcomm memang bersalah, mereka tampaknya akan mendapatkan denda dalam jumlah yang cukup besar. Sebelumnya, Qualcomm sendiri juga pernah mendapatkan denda dari pemerintah negara tersebut atas pelanggaran persaingan sehat.
Selain di China dan Korea Selatan, Qualcomm disebut mungkin juga akan mendapatkan masalah serupa di beberapa negara lain. Mereka disebut telah melakukan praktek serupa, menetapkan biaya lisensi paten yang terlalu tinggi, untuk produsen gadget dari berbagai negara. Tampaknya, bila hal ini terbukti kebenarannya, Qualcomm harus sedikit mengubah kebijakan mereka terkait royalti bila tidak ingin mendapatkan masalah di kemudian hari.