Direct Release: Survey Microsoft Tujuh dari Sepuluh Siswa di Indonesia Inginkan Pelajaran Coding di Sekolah

Reading time:
March 27, 2015
WeSpeakCode (ID) - CS6

Siswa menyadari pentingnya coding bagi masa depan, sayangnya mereka belum mendapatkan kesempatan untuk mempelajari coding di sekolah

 

INDONESIA, 27 Maret 2015 – Microsoft minggu ini mengumumkan hasil survey Asia Pasifik terbarunya, yang mengungkapkan bahwa mayoritas siswa di Indonesia menyadari manfaat coding dalam pendidikan dan besarnya potensi yang ditawarkan coding bagi masa depan mereka. Akan tetapi, dalam sudi tersebut juga ditemukan bahwa para siswa merasa tidak mendapatkan dukungan untuk mempelajari coding. Hal ini memberikan sinyal yang jelas kepada pendidik untuk mulai mengintegrasikan coding sebagai mata pelajaran utama dalam kurikulum sekolah.

Survey yang dilakukan pada bulan Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari 8 negara di Asia Pasifik1, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding atau software programming. Dalam survey tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis yang berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.

Berdasarkan hasil survey tersebut, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah. Hasil ini menunjukkan bahwa coding memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi mata pelajaran yang dapat menarik perhatian dan mengembangkan imajinasi siswa, sehingga memberikan proses pembelajaran yang positif.

Studi ini juga menggarisbawahi pemahaman yang luas di antara kalangan siswa di Indonesia tentang dampak teknologi pada bisnis dan masyarakat – sebanyak 74 persen siswa mengatakan bahwa coding penting untuk masa depan mereka, dan sebanyak 88 persen setuju bahwa coding merupakan hal yang relevan bagi semua karir di masa depan, apapun bidang spesialisasi yang mereka tekuni.

“Hasil survey Microsoft menunjukkan dengan jelas bahwa mayoritas siswa di Indonesia tidak lagi mempertanyakan manfaat coding. Anak-anak muda ini telah menyadari pentingnya coding dalam membantu mereka memperoleh keterampilan mendasar di abad ke-21, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi sukses di masa depan,” ujar Esther Sianipar, Community Affairs Manager, Microsoft Indonesia. “Karena dunia kita terus berevolusi menjadi mobile-first dan cloud-first, penting bagi para pendidik untuk berhenti mempertanyakan apakah coding perlu dijadikan mata pelajaran utama. Sebaliknya, pendidik dapat mulai memikirkan bagaimana coding dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sesegera mungkin.”

Hasil penting lainnya dari survey ini meliputi:

  • Sebanyak 52 persen siswa yang menjadi responden mengatakan coding membantu mereka untuk lebih memahami dunia digital yang kita tinggali saat ini, dan 33 persen menghargai kenyataan bahwa coding dapat membantu mereka untuk belajar membuat aplikasi;
  • Meskipun umumnya dianggap sebagai bidang yang didominasi pria, survey menunjukkan bahwa terdapat proporsi yang sama tinggi dari laki-laki (71 persen) dan perempuan (76 persen) di Indonesia, yang menganggap coding penting bagi masa depan mereka;
  • Memperkuat temuan bahwa siswa di Indonesia telah menyadari semakin pentingnya pendidikan teknologi, sebanyak 84 persen siswa yang mengkhususkan diri dalam seni dan kemanusiaan – bidang yang secara konvensional jauh dari ilmu pengetahuan dan teknologi – ternyata ingin mempelajari coding lebih lanjut lagi.

Namun, di balik antusiasme yang tinggi dan minat yang dalam terhadap coding, hanya 51 persen siswa yang mengatakan mereka memiliki kesempatan untuk belajar coding di sekolah, baik sebagai subjek inti maupun kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, hanya 39 persen siswa yang mengatakan bahwa orang tua mereka berpikir coding penting untuk masa depan.

Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara minat siswa dengan dukungan yang mereka terima dari sekolah maupun rumah. Menjadi jelas bagi pendidik serta orang tua di Indonesia untuk mulai memikirkan bagaimana mereka dapat mendukung generasi muda dalam mengambil langkah pertama mereka mempelajari coding, terutama ketika 82 persen siswa mengatakan mereka bersedia untuk mengambil kelas coding di luar jam sekolah reguler. Bahkan, 52 persen siswa di Indonesia sudah mulai mempelajari coding sendiri melalui tutorial online.

Untuk membantu pendidik dalam mendukung minat siswa terhadap coding, kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode kembali di tahun keduanya di Asia Pasifik. Kampanye tahun ini menjanjikan pergerakan yang lebih menarik dari sebelumnya, dengan acara lokal di lebih dari tiga belas negara di seluruh Asia Pasifik. Ditujukan untuk memberikan inspirasi kepada para anak muda di Asia Pasifik untuk mencoba coding dan menjadi kreator, kampanye ini akan menghubungkan para siswa yang memiliki aspirasi terhadap coding dari semua tingkat keahlian melalui peralatan, sumber daya, serta pengalaman yang mereka butuhkan untuk mengubah ide-ide inovatif menjadi kenyataan – terlepas dari apakah mereka hanya memiliki satu jam, satu semester, ataupun satu tahun penuh sebagai investasi.

Di Indonesia, kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode secara resmi dimulai pada tanggal 18 Maret 2015 yang lalu. Dalam acara tersebut, Microsoft Indonesia berhasil menggandeng dua pelaku industri kreatif, yakni Ayu Dyah Andari (Fashion Designer) dan Dwika Putra (Founder AkustikAsik) untuk mempelajari coding selama 15 jam bersama Wahyudi (Co-Founder, Coding(Indonesia);). Hasilnya, Ayu sukses menghasilkan Technoethnic, sebuah aplikasi yang menampilkan ragam pola untuk gaun, sementara Dwika berhasil mempersembahkan SongFlake, sebuah aplikasi real-time yang dapat membentuk visualisasi tertentu sesuai dengan alat musik yang dimainkan. Hal ini semakin membuktikan besarnya manfaat coding bagi masa depan seseorang, terlepas dari apapun bidang yang mereka geluti.

Untuk mensosialisasikan kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode, Microsoft tidak hanya menyiapkan situs resmi #WeSpeakCode, tetapi juga mengundang semua orang di Indonesia untuk membantu membuat pergerakan besar pada tanggal 25 Maret, dengan berpartisipasi dalam gerakan Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode Thunderclap di media sosial. Para pendukung Thunderclap dapat memberikan suara mereka untuk mempromosikan coding, serta menghasilkan dukungan besar yang difokuskan pada pentingnya mempelajari coding.

Esther Sianipar menambahkan, “Di Microsoft, kami percaya code merupakan bahasa yang dapat dipelajari oleh siapapun, dan berpikir secara terkomputasi merupakan keterampilan dasar yang harus diajarkan di semua sekolah – tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau bidang studi . Menulis code dan membuat program sendiri tidak rumit atau sulit. Sebaliknya, menulis code sangatlah menyenangkan! Tahun lalu, lebih dari 82 juta orang dari segala usia di seluruh dunia telah mencoba melakukan coding melalui acara Hour of Code yang diselenggarakan secara global. Melalui kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode, kami membawa gerakan coding untuk Asia Pasifik dan Indonesia, yang mampu memberdayakan para jiwa muda untuk berinovasi, membuat, maupun membuka peluang terbaik bagi masa depan mereka.”

WeSpeakCode (ID)
Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 7, 2024 - 0

Frostpunk 2 Rilis Juli 2024

Membangun kota seindah dan seefektif mungkin, menatanya serapi yang Anda…
March 7, 2024 - 0

The First Berserker: Khazan Pamer Gameplay Baru, Rasa Souls

Sulit untuk membantah bahwa teaser perdananya di The Game Awards…
March 7, 2024 - 0

Persona 3 Reload Dapat “The Answer”, Rilis Berbayar di September 2024

Apa yang berhasil dilakukan oleh ATLUS dan tim Persona dengan…
March 7, 2024 - 0

Capcom Pamer Gameplay Perdana Kunitsu-Gami: Path of the Goddess

Laporan finansial yang memecahkan rekor selama beberapa tahun terakhir memang…