Review Film ‘Run All Night’: Berlari dan Sembunyi Sepanjang Malam
Run All Night menceritakan Jimmy Conlon, seorang mafia kawakan yang kehidupannya sudah tidak tak menentu setelah ditinggal oleh keluarganya. Sang anak, Mike Conlon (Joel Kinnaman) bahkan tak mau mengakui lagi ayahnya yang memiliki masa lalu kelam dan erat dengan kehidupan para pengedar narkoba.
Jimmy hidup dan dirawat oleh temannya, Shawn(Ed Harris). Shawn adalah bos mafia, yang sebenarnya juga bos Jimmy sendiri, dimana keduanya telah lama bersahabat. Keduanya telah melewati banyak waktu bersama, bahkan Shawn telah menganggap Jimmy sebagai keluarganya sendiri.
Konflik kemudian muncul ketika putra Shawn, Danny (Boyd Holbrook )bermasalah dengan rekan bisnisnya. Ditengah keributan tersebut, putra Jimmy ikut terseret dan kedalam masalah. Danny mengejar Mike dan berupaya membunuhnya, karena Mike mengetahui pembunuhan yang dilakukan Danny terhadap rekan bisnisnya tadi.
Jimmy berusaha menenangkan keadaan. Ia berusaha melindungi anaknya dari kejaran Danny, sementara dirinya juga berusaha agar masalah ini tidak menjalar ke hubungannya dengan sahabatnya Shawn. Tapi mengontrol permasalahan tersebut tak semudah yang diduga oleh Jimmy, sehingga kejadian fatal terjadi dan mengubah segalanya. Satu-satunya yang harus dilakukan Jimmy hanyalah berlari dan bersembunyi sepajang malam.
Serupa Trilogi Taken, Full Aksi dari Liam Neeson
Masih segar dalam ingatan ketika Liam Neeson sebagai Bryan Mills di film Taken 3 berkejaran dengan musuh, lagi-lagi aktor berusia 62 tahun ini menunjukan kelihaiannya sebagai aktor laga di film Run All Night. Bahkan untuk genre film yang sama dan digarap dalam waktu yang berdekatan, Liam masih tetap maksimal dan enerjik menampilkan performanya.
Sebenernya film ini masih memiliki tema yang sama dengan trilogi Taken, yaitu seorang ayah yang berusaha melindungi anaknya dengan diselimuti konflik balas dendam. Hanya saja peran Liam sebagai Jimmy Conlon disini bukanlah mantan aparat negara, bahkan bekas seorang kriminal mafia.
Secara umum kisah di film ini terbilang simple dan konflik yang berjalan juga terasa cepat. Tak banyak prolog yang mengantar ke konflik utama yang kemudian secara bertubi-tubi penonton langsung disuguhkan adegan action yang bertahap. Meski bagian akhir cukup mudah ditebak, drama bernuansa keluarga yang juga disisipkan ke dalam film menjadi poin yang menyedot emosi penonton.
Sebagai protagonis dengan masa lalu yang kelam, justru karakter Jimmy memang cocok jika memiliki kehandalan dalam bertarung. Tampil bersama Joel Kinnaman sebagai Mike Conlon sang anak, keduanya mempunyai kolaborasi yang seimbang meski peran dominan tetap dipegang oleh Liam Neeson.
Kembali bereuni dengan sutradara di film “Non-Stop” yaitu Jaume Collet-Serra, Run All Night dibuat lagi dengan pola ketegangan yang sama. Bedanya kali ini tak hanya berkutat dalam ruang sempit pesawat, Run All Night punya banyak lokasi untuk beraksi. Berlarian di dalam gedung, berkejaran mobil, hingga adu tembak yang semuanya digabungkan menjadi film action yang kompleks. Dalam beberapa adegan, Liam Neeson punya kesempatan memainkan dark-humor yang menambah komposisi film terasa dinamis.
Pastinya film ini memang sangat sentral menampilkan aksi Liam Neeson, seolah dikhususkan untuk para fans. Liam Neeson beberapa waktu lalu mengisyaratkan dua tahun kedepan ia bakal segera pensiun. Jadi mungkin Run All Night adalah kesempatan-kesempatan terakhir anda untuk menyaksikan sang aktor dengan tampilan jaket kulit dan pistol di tangan. Run All Night segera tayang di bioskop tanah air mulai 13 Maret 2015.
Video Trailer:
Tanggal Rilis: 13 Maret 2015
Durasi: 114 Menit
Sutradara: Jaume Collet-Serra
Genre: Suspense, Action
Pemain: Liam Neeson, Joel Kinnaman, Ed Harris, Boyd Holbrook, Vincent D’Onofrio & Génesis Rodríguez
Studio: Vertigo Entertainment, Energy Entertainment & Warner Bros (Distributor)