GTA V Performance Test: Notebook Dell Inspiron 14 7447
“Apakah PC desktop/notebook/laptop saya dapat menjalankan game Grand Theft Auto V?” Jika Anda bergabung dengan grup Facebook kami, Jagat Konsultasi Komputer, pertanyaan tersebut mungkin dapat Anda temui hingga puluhan, bahkan ratusan kali. Oleh karena itu di tengah kegembiraan gamer PC menyambut GTA V, kami mencoba menguji kemampuan sejumlah konfigurasi sistem dalam menjalankan game tersebut, bahkan hingga sistem keluaran 7 tahun lalu.
Setelah rekan kami, Alva Jonathan menguji sejumlah sistem desktop, tiba giliran untuk menguji perangkat notebook/laptop. Di artikel ini kami akan menguji kemampuan Dell Inspiron 14 7447 dalam menjalankan game Grand Theft Auto V. Mampukah konfigurasi komponen yang digunakan menghadirkan pengalaman bermain terbaik? Simak ulasannya berikut ini.
Pilihan Platform: Dell Inspiron 14 7447
Spesifikasi
Prosesor | Intel Core i7 4710HQ (Base 2,5 GHz/Turbo 3,5 GHz) |
Memory | 8GB DDR3 @1600 MHz (Dual Channel) |
Storage | 1 TB HDD @5400 RPM |
Graphics | IGP: Intel HD Graphics 4600 |
Discrete: GeForce GTX 850M 4GB DDR3 | |
Display | 14 inch @1366 x 768 pixels |
Untuk mengetahui apakah Dell Inspiron 14 7447 mampu menjalankan Grand Theft Auto V, kami pun menjalankan aplikasi Cinebench R11.5 dan 3DMark Cloud Gate. Notebook tersebut harus mampu mendapatkan nilai minimal 2,69 pts untuk pengujian dengan menggunakan seluruh thread prosesor dan 0,9-1 pts untuk pengujian dengan menggunakan satu thread prosesor. Sementara itu untuk 3DMark Cloud Gate dibutuhkan Graphics Score dengan nilai minimal 6400 poin. Dan inilah hasilnya.
Dengan 6,71 pts alias hampir 2,5 kali lipat dari batas nilai minimum, prosesor pada Dell Ispiron 14 7447 siap menangani game GTA V.
Graphics Score 20111 atau lebih dari 3 kali lipat dari batas nilai minimum, graphics card pada Dell Ispiron 14 7447 siap menangani game GTA V.
Ruang Lingkup dan Metode Pengujian
Kami akan melakukan dua skenario pengujian pada Dell Ispiron 14 7447.
1) Skenario pertama dengan menggunakan GeForce Experience. Aplikasi tersebut mengijinkan pengguna awam dengan mudah mendapatkan setting kualitas grafis terbaik tanpa mengorbankan kenyamanan bermain yang disesuaikan dengan kemampuan hardware yang digunakan.
2) Untuk skenario kedua kami mencoba untuk mendapatkan setting kualitas grafis lebih tinggi sambil tetap menjaga frame rate di atas 40 fps.
Pengujian gaming dilakukan pada dengan aplikasi FRAPS untuk merekam nilai average frame rate (fps) dan juga mengukur worst 1% frametime dengan tool FRAFS Bench Viewer.
Berikut ini sedikit penjelasan tambahan mengenai FPS / frametime:
FPS – Tidak cukup untuk memberikan penilaian!
Ada beberapa game yang memiliki variasi frame rate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh bagian fps dalam FRAPS. Kejadian ini membuat kami merasa bahwa data FPS saja tidak cukup sehingga kami memutuskan untuk melihat rekaman data frametime dari FRAPS. Jika frame per second adalah banyaknya frame yang dapat di-render dalam waktu satu detik, maka frametime adalah waktu yang dibutuhkan sebuah sistem untuk me-render satu frame (biasanya disajikan dalam satuan milliseconds(ms)). Selama ini kami menggunakan fps (frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan. Akan tetapi adakalanya pengukuran frametime menjadi penting karena bisa memberikan kami data lebih akurat untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame.
Waktu render yang jauh berbeda, misal frame pertama di-render pada 16,7 ms, lalu frame kedua pada 40 ms, lalu frame ketiga pada 16.7ms, akan membuat kita merasakan adanya gejala “stuttering” pada saat menjalankan game.
Sebagai perbandingan, inilah konversi fps ke frametime:
(dengan rumus fps = 1000 / nilai frametime (dalam satuan ms) dan juga berlaku sebaliknya, frametime = 1000/fps)
- 120 fps = 8.3 ms (1000/120 = 8.3)
- 60 fps = 16.7 ms (1000/60 = 16.7)
- 30 fps = 33.3 ms (1000/30 = 33.3)
- 20 fps = 50 ms (1000/20 = 50)
Ini berarti semakin KECIL nilai frametime, maka makin BESAR nilai fps-nya, dan berlaku sebaliknya. Selama ini kadang kita sulit melihat efek stutter dalam grafik fps. Akan tetapi grafik frametime akan memudahkan hal tersebut.
FRAFS Bench Viewer – Melihat Worst 1% Frametime (1% Minimum fps)
Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara lain untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami gejala “stutter” tergolong parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa rekaman data frametime dari aplikasi FRAPS menggunakan FRAPS Bench Viewer. Tool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame “terburuk” dari sebuah sistem.
Anda bisa melihat contohnya dibawah ini:
Data diatas adalah frametime yang sudah diurutkan dari nilai terbaik (paling kiri) hingga terburuk (paling kanan). Secara sederhana, bagian paling kiri adalah frametime paling kecil (framerate Maksimum), sedangkan bagian paling kanan adalah frametime paling besar (framerate Minimum). Bagian yang kami kotaki merah pada gambar diatas menggambarkan nilai 1% frametime terburuk dari seluruh frametime yang direkam. FRAFS Bench Viewer menamakan ini sebagai “1% Time“.
Nah, sekarang pertanyaannya, mengapa kami tidak lantas mengambil nilai fps minimum saja dan repot-repot mencari nilai 1% terburuk? Jawabannya adalah: Minimum fps terkadang tidak bisa menjadi acuan karena seringkali dipengaruhi aspek-aspek lain seperti storage access, driver error, dan masih banyak lagi. Mencari nilai 1% frametime terburuk (1% worst fps atau 1% min fps) dari seluruh data biasanya lebih sering memberikan nilai lebih akurat untuk menggambarkan “stuttering” yang terjadi pada sebuah sistem.
Catatan tambahan: 1% worst frametime atau 1% Min fps ini memiliki nama lain “99th Percentile Frametime”.