Tingkat Bullying Guru di Media Sosial Kian Meningkat
Sebagian besar orang tahu bahwa media sosial bisa dibilang adalah media yang sangat bebas, di mana semua orang bisa berpendapat dan membagikan postingan sesuai dengan opininya masing-masing. Namun belakangan, terdapat penelitian yang menyatakan bahwa cyber-bullying juga makin marak tiap harinya, korbannya tidak hanya anak-anak remaja saja tetapi juga para guru sekolah.
Hal tersebut diungkapkan dalam laporan yang dikeluarkan oleh National Association of Schoolmasters Union of Women Teachers (NASUWT), di mana dalam survei tersebut dinyatakan bahwa terdapat 60 persen dari 1.500 guru yang ditanya, mengaku bahwa mereka mengalami pelecehan di media sosial yang dilakukan oleh para murid dan orang tuanya.
Sebanyak 48 persen mengaku bahwa pelecehan dilakukan oleh para murid, 40 persen oleh orang tua murid, dan 12 persen dilakukan oleh kedua orang tua dan murid. Lebih dari 62 persen murid memposting komentar yang menghina, sementara 34 persen lainnya mengambil foto atau video gurunya tanpa ijin. Apa isi dari komentar yang menghina guru tersebut? Sebanyak 33 persen komentarnya berisi protes terhadap cara guru mengajar di kelas, 9 persen menuduh perilaku yang tidak sepantasnya, sementara 8 persennya mengenai perilaku ancaman yang diberikan oleh guru kepada murid.
Chris Keates, sekretaris dari serikat guru tersebut, menghanturkan kecemasannya akan peningkatan cyber-bullying terhadap guru di mana angka tahun ini meningkat hingga 39 persen dari tahun lalu. “Cukup mengkhawatirkan untuk melihat bahwa pelaku pelecehan ini tidak datang dari muris saja tetapi orang tua murid juga berperan terhadap hal ini.” Tuturnya, “Komentar yang keji, menghina dan sangat personal ini sangat berefek terhadap kesehatan fisik dan mental guru, dan juga terhadap tingkat kepercayaan diri untuk melakukan pekerjaan mereka.”