Ubah Wallpaper Komputer Guru, Seorang Pelajar di Amerika Serikat Ditangkap
Seorang siswa pelajar menengah di Florida, Amerika Serikat, belum lama ini ditangkap karena berhasil masuk ke sistem jaringan komputer sekolah dan iseng mengubah tampilan wallpaper di perangkat sistem milik salah seorang guru. Akibat keisengannya siswa tersebut dituntut beberapa pasal hukum.
Siswa iseng yang bernama Domanik Green, akhirnya ditahan pihak kepolisian setempat dengan tuduhan tindakan tak terpuji yang masuk ke sistem jaringan sekolah tanpa ijin. Pihak kepolisian setempat memberikan keterangan bahwa Domanik Green masuk ke sistem jaringan sekolah dengan menggunakan password admin pada tanggal 31 Maret lalu kemudian dengan iseng mengganti wallpaper PC salah seorang guru yang mengajar disana dengan gambar dua pria berciuman.
Siswa kelas menengah ini juga berhasil mengakses file-file ujian sekolah negara bagian Florida tahun 2014 lalu yang lazim disebut FCAT (Florida Comprehensive Assessment Test). Pihak berwajib sendiri menerangkan bahwa Domanik Green tidak terbukti merusak atau mengubah file-file tersebut. Biarpun tidak merusak file-file yang dinilai bersifat rahasia, siswa berumur 14 tahun itu tetap didakwa oleh pihak berwajib.
“Biarpun banyak pihak menyebutkan ini ulah Iseng anak-anak, tetapi hukum tetaplah berlaku, siapa yang dapat menjamin hal seperti ini bila dilakukan lagi oleh orang lain?” begitu komentar salah satu pihak kepolisian. Sementara itu sang tertuduh, Domanik Green, ketika yang diwawancarai menerangkan bahwa semua siswa di sekolah tersebut sudah lazim masuk ke account admin untuk melakukan sharing kamera komputer yang dipakai dengan siswa lainnya, “Ini bukan rahasia besar lagi, semua siswa mengetahui hal ini, dan saya dapat masuk ke akun admin guru karena password masuk ke sistem individual seorang guru adalah nama belakang mereka, terlalu mudah ditebak”, begitu ujarnya.
Domanik Green sendiri sudah dibebaskan dari tahanan karena kebijaksanaan Hakim dan juga statusnya yang masih sangat belia. Hakim memberikan kewenangan pengawasan lanjutan kepada orang tua kandungnya. Sementara pihak sekolah juga menghukum siswa ini dengan skorsing selama 10 hari, tidak diketahui apakah pihak sekolah akan menerima kembali Domanik Green belajar disana.