Bitdefender Jadi Korban Serangan Hacker
Bitdefender, produsen anti-virus ternama, baru saja mendapatkan masalah di bidang yang seharusnya menjadi spesialisasi mereka, yaitu keamanan digital. Salah satu server milik perusahaan tersebut dibobol oleh hacker dan menyebabkan data-data pengguna layanan mereka kini berada di tangan sang hacker. Satu hal yang menyulitkan, hacker tersebut disebut meminta tebusan dalam jumlah tertentu untuk “keamanan” data curian tersebut.
Kebenaran dari kabar data pelanggan yang dicuri dari salah satu server ini dikonfirmasi sendiri oleh Bitdefender. Mereka menyebutkan bahwa data yang dicuri hanya sekitar 1% dari total data pelanggan mereka dan hanya merupakan milik pelanggan mereka dari kalangan UKM saja. Pelanggan dari kalangan pengguna pribadi dan perusahaan besar sama sekali tidak mendapatkan ancaman apapun dari kejadian ini.
Pihak Bitdefender sendiri telah melakukan antisipasi terhadap potensi ancaman yang ada dengan melakukan penggantian password terhadap semua akun dengan data email yang berhasil dicuri hacker. Hal ini setidaknya akan membantu mereka melindungi akun para pelanggan mereka yang datanya sempat dipegang oleh pihak hacker. Sang hacker sendiri sempat meminta tebusan sekitar USD 15 ribu untuk data-data tersebut.
Berdasarkan investigasi dari pihak Bitdefender dan beberapa pihak lain yang membantu mereka, kejadian ini bukanlah terjadi karena celah keamanan baru di produk perusahaan tersebut. Hacker yang melakukan aksi ini berhasil memanfaatkan salah satu server baru milik Bitdefender yang ternyata dilengkapi dengan paket lawas yang telah diketahui memiliki celah keamanan sebelumnya. Bitdefender berhasil mengkonfirmasi bahwa potensi bahaya ini hanya ada di satu server baru itu saja dan tidak ada di server-server lain mereka.