IDF15: Drama di Balik Rancangan Skylake
Proses desain prosesor pun bisa menyimpan kisah suka-duka yang unik. Bagi para desainer Skylake, kisah unik ini muncul karena berubahnya kebutuhan pasar dan tren yang berlaku. Seperti kita ketahui, Intel melakukan banyak perubahan dari sisi arahan perusahaan dan target produk akhirnya, selama beberapa tahun terakhir ini.
Perlu diperhatikan: saat artikel ini dibuat, Intel baru mengumumkan Skylake Desktop seri K (2 unit). Intel belum mengumumkan keseluruhan jajaran prosesor yang menggunakan teknologi Skylake.
Awalnya: Sederhana
Di awal rancangannya, Skylake hanya dirancang untuk memiliki rentang TDP 3X lipat. Berarti, kalau prosesor terkencangnya ber-TDP di kisaran 90 W, yang terendah adalah 30W. Itu berarti, awalnya Intel belum merancang prosesor dengan TDP 15W untuk notebook atau perangkat 2in1, seperti yang tersedia saat ini.
Rentang TDP tersebut membuat ukuran form factor Skylake pun awalnya hanya berbeda 2X lipat. Sementara, I/O set-nya hanya ditujukan pada PC (desktop/laptop). Jadi, jelas bahwa rancangan awal Skylake memang bisa dibilang “tradisional”.
Hasil Akhir: Jauh Berbeda
Dalam kenyataannya, Intel mengubah target akhir Skylake cukup jauh. Hal ini terjadi karena adanya kebutuhan untuk prosesor mobile dan tetap tingginya kebutuhan prosesor berperforma tertinggi.
Berdasarkan pemaparan dari para insinyur Intel di IDF 2015, Skylake akan berakhir dengan memiliki rentang TDP hingga 20x lipat. Kita sudah tahu bahwa Skylake Core i7-6700K (diasumsikan seri dengan TDP tertinggi) menggunakan TDP 95W. Ini berarti, Skylake dengan TDP terendah hanya berkisar 4.75W (90W/20) saja! Perhatikan bahwa Intel mengungkap TDP, bukan SDP. Jika benar, ini berarti perangkat seperti tablet yang tertipis, dan mungkin Compute Stick, akan bisa menggunakan prosesor Skylake.
Dari sisi form factor Intel menampilkan rentang hingga 4X lipat untuk ukurannya. Ini kian memperkuat akan adanya beberapa form factor yang tadinya hanya cocok untuk BayTrail, akan bisa menggunakan Skylake.
Hal menarik lainnya, adalah diungkapnya bahwa SoC Skylake akan membutuhkan daya 40-60% lebih rendah untuk pemutaran video, multimedia dan kondisi idle. Ini kian memperkuat perkiraan kami bahwa Skylake akan masuk ke dalam ranah perangkat tipis dan super-mungil.
Rekor Baru Intel
Berdasarkan pemaparan ini, Intel tampaknya berhasil memperbaiki skalabilitas arsitektur prosesor “kelas atas” mereka. Pada umumnya TDP rendah akan diserahkan ke prosesor-prosesor berbasis Atom dan penerusnya. Akan tetapi, kali ini, Intel tampak berhasil merentangkan penggunaan Skylake hingga masuk ke ranah perangkat mungil. Hal ini tentu sangat dibutuhkan Intel apabila mereka ingin menjadi pengusung teknologi mobile dan iOT.