IDF15: Kolaborasi IoT dan Big Data untuk Bidang Kesehatan
Hasil kolaborasi dari Internet of Things dan Big Data sendiri telah terbukti dapat memberikan manfaat di berbagai bidang. Di Mega Session IDF15, seorang petani telah memberikan penjelasan pada perwakilan Intel, Diane Bryant, Senior VP & General Manager Data Center Group, dan Doug Davis, Senior VP & General Manager IoT Group, terkait manfaat di bidang pertanian. Intel sendiri tampaknya ingin melihat lebih jauh lagi terkait manfaat kolaborasi IoT dan Big Data. Mereka mencanangkan beberapa pondasi yang diharapkan dapat membantu kehidupan manusia dengan kedua teknologi itu, termasuk di bidang kesehatan.
Distributed Care: Pelayanan Kesehatan Lengkap di Luar Rumah Sakit
Eric Dishman, dari divisi Health & Life Science, bergabung dengan Diane dan Doug di panggung Mega Session IDF15. Kali ini, topik bahasan beralih ke bagaimana implementasi langsung dari IoT dan Big Data dalam layanan kesehatan. Salah satu hal yang banyak dipertanyaan terkait dunia kesehatan saat ini adalah efektivitas rumah sakit dalam proses penyembuhan pasien. Rumah sakit tentunya penuh dengan orang dengan berbagai penyakit di dalamnya. Apakah tidak mungkin pasien yang semula tidak terjangkit suatu penyakit justru malah terjangkit karena lingkungan rumah sakit itu sendiri?
Ide pemanfaatan IoT dan Big Data untuk mengatasi hal itu datang. Rumah akan menjadi tempat yang lebih baik karena lebih bebas dari kemungkinan penularan penyakit lain. Untuk tetap dapat memantau kondisi kesehatan pasien yang tengah dirawat di rumahnya sendiri, dokter bisa memanfaatkan hasil program Patient Monitoring Trial yang dikembangkan oleh Intel. Nantinya, dokter bisa dengan mudah terhubung ke pasien melalui alat khusus yang sekaligus mencatat berbagai data dari sang pasien. Data tersebut bisa dikirimkan secara aktual ke sang dokter, dan dokter bisa dengan cepat memberikan informasi terkait penanganan yang harus dilakukan.
Kolaborasi Memerangi Kanker
Implementasi lain dari IoT dan Big Data yang tengah dicanangkan Intel dan partner mereka adalah kolaborasi dalam memerangi kanker. Untuk hal yang satu ini, Dr. Brian Druker, dari Oregon Health & Science University, turut maju ke panggung untuk memberikan penjelasan. Berdasarkan ide dasar kolaborasi ini yang dijelaskan Dr. Druker, rumah sakit akan saling bertukar data genome sequence dari pasien mereka untuk upaya menemukan pengobatan yang tepat untuk kanker.
Collaborative Cancer Cloud, sebutan untuk kolaborasi tersebut, akan mulai dijalankan di tahun 2016 mendatang, dengan bantuan dari beberapa pihak lain, termasuk beberapa rumah sakit. Nantinya, data genome sequence yang dikumpulkan akan diproses dengan menggunakan aplikasi tertentu yang telah disiapkan. Hasil proses tersebut disebut akan membuka jalan ke pengobatan kanker yang lebih baik dari yang ada saat ini.
Intel sendiri menekankan bahwa kolaborasi ini akan mampu mengumpulkan data terkait kanker dengan cepat sehingga informasi pengobatan akan bisa lebih cepat juga didapatkan. Namun, satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan, semua data yang dikumpulkan tetap memiliki nilai privasi yang tinggi. Semua pihak dalam kolaborasi ini sepakat bahwa semua data tersebut akan dilindungi dan hanya akan digunakan untuk kepentingan proyek penting di bidang kesehatan ini saja.
Pihak Intel sendiri berharap, di tahun 2020 mendatang, pelayanan kesehatan dunia akan semakin baik dengan program-program ini.