Review Monitor Viewsonic VA2465Sh
Penggunaan
Stand yang digunakan monitor ini memiliki ukuran tapak yang tidak terlalu besar, sehingga mudah ditempatkan ke meja, sekalipun dengan ruangan yang agak terbatas. Karena Viewsonic hanya menyertakan kabel VGA dalam paket penjualan, kami menggunakan kabel tersebut selama pengujian ini. Setup awal dari monitor ini sendiri cukup mudah dilakukan karena posisi konektor tidak menyulitkan pemasangan baik kabel power maupun kabel display.
Untuk melihat kemampuan monitor ini dalam menangani berbagai kondisi penggunaan, seperti untuk bekerja, menikmati konten multimedia, dan bermain game, kami mencoba menggunakan monitor ini selama beberapa hari untuk aktivitas sehari-hari kami. Seperti monitor dengan VA Panel pada umumnya, monitor ini bisa menampilkan warna yang baik, walaupun tidak sebaik monitor dengan IPS Panel. Monitor ini juga memiliki respon yang baik untuk tampilan dengan gerakan-gerakan cepat, tanpa adanya efek ghosting. Response time 5.5 ms yang ditawarkan tampaknya sudah cukup mampu mengatasi masalah ghosting.
Viewing angle dari monitor ini juga bisa dikatakan baik. Pergeseran warna yang terjadi ketika layar dilihat dari samping/sudut horizontal sangatlah minimal, hanya ada sedikit sekali efek kemerahan yang muncul di bagian-bagian tertentu yang menurut kami masih sangat jauh dari kesan menganggu. Sementara untuk sudut vertikal, pergeseran warna yang terjadi lebih banyak dari di sudut horizontal, tetapi juga masih tidak terlalu menganggu.
Penggunaan VA Panel juga membuat layar monitor ini rentan terhadap tekanan. Sedikit saja tekanan akan meninggalkan bercak di layar. Ini memang merupakan salah satu kekurangan dair VA Panel, di mana permukaannya tidak dilengkapi dengan hardpanel yang membuatnya lebih tahan terhadap tekanan. Masalah ini mungkin akan lebih berpengaruh di saat pengguna membersihkan layar.
Pengaturan dengan memanfaatkan Menu OSD (On Screen Display) terasa cukup mudah walaupun mungkin membutuhkan sedikit waktu untuk adaptasi. Struktur menu yang ada tidak membingungkan, sementara untuk kontrol, pengguna mungkin perlu sedikit waktu untuk menghafalkan fungsi tombol-tombol yang ada. Sayangnya, penekanan tombol-tombol ini membutuhkan sedikit tenaga, yang bila dikombinasikan dengan stand yang kurang kokoh membuat monitor mudah bergoyang.
Viewsonic melengkapi monitor ini dengan beberapa teknologi yang diharapkan akan memanjakan mata penggunanya. Salah satu teknologi yang disematkan adalah Blue Light Filter yang dapat mengurangi intensitas paparan warna biru ke mata yang membuat mata mudah lelah. Monitor ini juga mengusung teknologi flicker free.
View Mode
Monitor ini dilengkapi dengan 6 View Mode, yaitu Standard, Movie, Game, Web, Text, dan Mono. Mono sendiri, sesuai namanya, menghadirkan tampilan hitam-putih ke layar. Sementara Movie, Game, Web, dan Text dioptimalkan untuk menampilkan scene sesuai dengan namanya masing-masing. Sedangkan Standard merupakan mode standar untuk berbagai kebutuhan. Berikut ini perbedaan tampilan untuk masing-masing mode tersebut.
Standard
Game
Movie
Web
Text
Mono
ECO Mode
Fitur penghematan daya dihadirkan dalam bentuk ECO Mode di monitor VA2465Sh ini. Terdapat 3 pilihan yang bisa dipilih pengguna di menu untuk ECO Mode, yaitu Standard, Optimize, dan Conserve. Mode Conseve tentu saja menawarkan penghematan daya terbesar. Mode ini membuat layar menjadi lebih redup, sehingga lebih cocok digunakan di ruangan dengan cahaya minim. Anda bisa melihat perbedaan tampilan dari ketiga pilihan itu di bawah ini:
Konsumsi Daya
Kami menguji konsumsi daya dari ketiga mode tersebut dengan menggunakan power meter yang dihubungkan ke kabel input daya monitor ini. Konfigurasi monitor kami atur sesuai dengan bawaan pabrik, dengan opsi yang diubah hanya ECO Mode saja. Untuk setiap pengujian, monitor kami gunakan untuk menampilkan scene video yang sama.
- ECO Standard: 20 W/35 VA
- ECO Optimize: 17 W/30 VA
- ECO Conserve: 13 W/25 VA
Kami juga sempat mencoba menggunakan monitor ini di kondisi ECO Standard dengan Brightness dan Contrast yang diatur manual ke tingkat tertinggi. Pengukuran kami menunjukkan bahwa konsumsi daya tidak berbeda jauh dari ECO Standard dengan brightness dan contrast sesuai view mode Standard, berkisar di 24 W. Hanya saja, di pengaturan ini, apa yang ditampilkan monitor menjadi terlalu terang.
Blue Light Filter
Fitur yang satu ini mengurangi intensitas warna biru yang ditampilkan untuk mendukung kenyamanan mata pengguna. Berikut ini perbedaan tampilan dari pengaturan Blue Light 0%, 50%, dan 100% yang ditawarkan oleh monitor ini:
Kesimpulan
(+) Bodi utama kokoh, tidak memberikan kesan produk kelas value
(+) View angle luas
(+) Menggunakan VA Panel, menawarkan contrast ratio tinggi dengan response time yang cukup baik
(+) Fitur ECO Mode yang menurunkan konsumsi daya tetapi tetap memberikan tampilan berkualitas baik
(+) Blue Light Filter untuk kenyamanan pengguna
(+) Posisi pemasangan konektor tidak menyulitkan
(+) Menu OSD yang mudah dipahami dan digunakan
(+) Tombol kontrol mudah dijangkau dan petunjuk fungsi terlihat dengan jelas
(+) Fitur penguncian tombol kontrol
(-) Stand yang kurang kokoh
(-) Bezel masih terasa tebal
(-) Tidak memiliki speaker internal
(-) Tombol sedikit keras, penekanan tombol membuat monitor bergoyang kencang
(-) Ukuran cukup besar dan bobot yang cukup berat
(-) Harga cukup tinggi untuk produk kelas value
Tampil sederhana, tetapi bisa memberikan tampilan yang baik. Hal itulah yang bisa kami simpulkan dari produk Viewsonic yang satu ini. Sepintas, label yang disematkan padanya sebagai kelas value, dari kode “VA” di namanya, membuat monitor ini terlihat “biasa saja”. Namun, siapa sangka Viewsonic tetap memberikan fitur yang cukup lengkap untuk monitor yang satu ini.
Bodi utama dari monitor VA2465Sh tidak mencerminkan bahwa monitor ini merupakan produk kelas value karena terbilang sangat kokoh dengan bahan plastik yang cukup tebal. Hanya saja, bodi yang kokoh ini tidak diimbangi dengan stand yang mumpuni. Konstruksi dari stand ini kurang bisa menahan bodi monitor yang bobotnya cukup berat itu.
Monitor ini sendiri dipasarkan di harga kisaran Rp 2.4 juta saat artikel ini ditulis. Memang, harga tersebut mungkin akan terasa cukup tinggi untuk produk kelas value. Hanya saja, Viewsonic mungkin memiliki pertimbangan tersendiri terkait pemberian harga itu, misalnya bila melihat set fitur yang ditawarkan yang memang cukup baik.