Ahmed Tuntut Permintaan Maaf dan Ganti Rugi USD 15 Juta
Masih ingat kejadian September lalu dimana seorang remaja berumur 14 tahun asal Texas bernama Ahmed Muhamed ditangkap karena tuduhan membawa bom? Barang yang diduga bom tersebut ternyata hanyalah sebuah jam rakitan yang dibuatnya untuk diperlihatkan pada gurunya. Kejadian ini sempat menjadi bahan pembicaraan di dunia maya dan menjadi tren topic di seluruh dunia. Bahkan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan juga pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, ikut bersimpati atas kasus tersebut.
Keluarga Ahmed saat ini mungkin sudah pindah ke Qatar. Namun ternyata kasus tersebut masih berlanjut, dimana keluarga Ahmed menuntut balik kota Irving Texas, pihak kepolisian setempat dan juga sekolah dimana Ahmed belajar. Pihak Ahmed menuntut ganti rugi sebesar USD 15 juta atas tuduhan tak berdasar dan pencemaran nama baik. Mereka memberikan waktu sampai 60 hari sebelum membawa kasus ini ke pengadilan.
“Ahmed tidak pernah mengancam, Tak pernah menyakiti siapapun bahkan tidak pernah merencanakan sesuatu yang melanggar hukum …Justru dikala hari naas tersebut dimana sekolah dan pihak berwenang kota Irving seharusnya melindungi hak remaja ini, tapi dengan terang-terangan mereka justru melakukan kebalikannya” , Begitu komentar pengacara Ahmed.
Dua surat tuntutan dari kantor pengacara yang masing-masing ditujukan ke perwakilan kota Irving dan sekolah tempat Ahmed belajar berupa pengajuan permintaan maaf resmi dari walikota Irving, Beth Van Duyne dan kepala kepolisian setempat Chief Larry Boyd yang terbukti dan jelas mendukung laporan Bom Palsu yang diajukan tempat sekolah Ahmed belajar. Pihak kepolisian Irving dan Walikota sendiri belum memberikan tanggapan resmi akan tuntutan ini.
Saat ini keluarga Ahmed pindah ke Qatar, dimana mereka menerima tawaran untuk Ahmed dapat belajar di salah satu sekolah elit. Diharapkan Ahmed dapat belajar lebih baik dan tenang tanpa takut akan gangguan dan fitnah seperti kejadian September lalu yang jelas membawa trauma berat. “Qatar adalah tempat yang baik tapi tentunya ada alasan kuat kenapa mereka pindah kesana…Mereka tetap warga Irving Texas Amerika Serikat dan tentunya ingin dapat pulang kembali dengan harapan kejadian ini tidak terulang…” , Tambah pengacara keluarga Ahmed, Kelly Hollingsworth.