Bank DBS dan Bukalapak Gelar Kampanye #BelidanPeduli
Bank DBS Indonesia bersama dengan BukaLapak.com menggelar program Bazaar Online yang mengkampanyekan aksi #Belidan Peduli. Program ini digagas untuk mendukung pengembangan wirausaha kreatif di tanah air yang tak hanya memasarkan produk secara komersial, tetapi juga memiliki dampak sosial bagi masyarakat. Konferensi pers yang digelar pada hari ini dihadiri oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, triawan Munaf, Rudy Tandjung (COO PT Bank DBS Indonesia), Dewi Meisari (Associate UKM center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia), serta Zaky Ahmad selaku CEO Bukalapak.com.
“Ekonomi kreatif sangat penting untuk terus berkembang di jaman digital sekarang ini. Sebenarnya Indonesia punya potensi dalam hal wirausaha yang sama besarnya dengan negara-negara maju, tapi tak dipungkiri kita memang tertinggal pengalaman,” ujar Triawan Munaf.
Melalui program booth camp yang digelar oleh DBS, Bukalapak serta UKM Center Fakultas Ekonomi UI, berhasil menemukan sosial enterprise yang mewakili berbagai bidang dari kategori makan/minuman, fashion, personal care, hobi, dan lain-lain. Para SE ini bergabung dikampanye #BelidanPeduli di BukaLapak.com yang akan digelar hingga tanggal 20 November mendatang.
Para UKM terpilih ini datang dengan berbagai produk dengan latarbelakang tujuan sosial berbeda. Seperti produk King Chips, yaitu makanan ringan dari singkong yang diolah langsung dari para petani singkong di Daerah, TorajaMelo yang menawarkan kain tenun asal Toraja dari para penenun asli, hingga produk kerajinan tangan dari Yayasan Nara Kreatif yang memberdayakan tunawisma untuk membuat produk seni yang bernilai.
“Masalah sosial yang terjadi di negeri kita adalah masalah bangsa, jadi merupakan tugas kita semua untuk turut menyelesaikan dan bukan tugas pemerintah saja. Untuk itu, semangat kepedulian memang perlu disebarluaskan, dan wujud nyata terkecil dari kepedulian itu adalah aksi kita untuk membeli produk-produk yang dihasilkan oleh para wirausaha sosial yang telah terjun langsung memberikan solusi,” ujar Dewi Meisari, Senior Associate UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.