Review Point Break: Full Extreme Stunt !
Utah adalah seorang atlit olahraga ekstrim yang terkenal aksi-aksi gilanya melalui video yang diunggah di YouTube. Terutama untuk keahlian motorcros, aksinya tak dapat diragukan lagi. Bukan cuma itu, semua olahraga ekstrim tampaknya tak luput dari Utah untuk menguji nyalinya.
Namun karena sebuah kejadian naas memaksanya untuk pensiun dini. Saat beraksi diatas motor di ketinggian bersama rekannya, rekan Utah tewas karena tak mampu menjaga keseimbangan hingga jatuh ke jurang. Hal tersebut membuat Utah menjadi trauma, namun bukannya Utah takut melakukan aksinya, melainkan ia menyesali sang rekan yang mengambil rute berbahaya yang dilakukan oleh Utah.
Utah pun memutuskan untuk bergabung dengan FBI. Ia pun memulai masa magangnya sebagai anggota FBI, dan mendapatkan kasus yang cukup unik. Sebuah kasus kriminal, yang melibatkan para penggila olahraga ekstrim. Utah pun mendapatkan informasi jika para pelaku kriminal ini tidak memiliki kepentingan layakanya pelaku kriminal lain. Para pelaku hanya ingin melakukan delapan ritual ‘Ozaki Ono’.
Ritual tersebut dianggap sebagai pengagungan kepada alam. Dengan mengambil langkah-langkah yang amat berbahaya tersebut, mereka beranggapan akan berhasil mengembalikan keseimbangan alam. Namun tindakan mereka dianggap melampaui batas, karena bukanya mengambalikan keseimbangan tapi telah menuju ke aksi kriminal yang merugikan orang lain.
Utah pun mengejar para pelaku kriminal yang selalu melakuan aksi ekstrimnya tersebut di tempat berbeda di seluruh dunia. Tak Cuma ikut mengejar, Utah pun juga harus menyamar dan ikut melakukan ke delapan ritual Ozaki Ono tersebut.
Aksi Stunt Menegangkan, Plot Cerita Standard
Sejak awal melihat cuplikan trailer, mungkin kita bisa menebank jika film yang satu ini memang akan lebih banyak menampilkan aksi-aksi stunning yang memukau ketimbang jalan cerita yang menarik. Terbukti setelah anda menyaksikan film yang berdurasi 113 menit ini.
Film ini merupakan remake dari film yang pernah tayang di tahun 1991, diperankan oleh Keanu Reeves dengan judul yang sama. Tak banyak plot yang dirubah, dimana garis besarnya adalah seorang mantan bintang olahraga ekstrim yang menjadi seorang FBI, kemudian mengejar Tak merubah apapun dari film lama, baik nama karakter dan jalan cerita. Film ini benar-benar coba dihidupkan kembali dengan aksi yang lebih menantang, namun dengan adapatasi yang lebih modern.
Untuk Luke Bracey sebagai pemeran utama, sang aktor cukup berhasil menampilkan aksi yang begitu memukau. Ia terlihat sangat enerjik, meskipun untuk beberapa adegan berbahaya memang digantikan oleh stuntman. tapi penjiwaan untuk karakter yang dimainkan sepertinya tidak begitu menonjol, terlebih juga karena jalan cerita yang dihadirkan memang tidak memiliki konflik yang begitu maksimal. Bahkan bisa dibilang sedikit gamang, dan memiliki konklusi yang tidak begitu menarik.
Namun tentu saja action di film ini memang tak perlu diragukan lagi. Disutradarai oleh Ericson Core yang menjadi sinematografer yang menangani film The Fast & The Furious. Dimana kali ini ia pun jugari juga yang sekaligus menjadi sinematografer dan hasilnya pun terbilang memuaskan. Point Break merekrut banyak stuntman untuk memainkan semua adegan-adegan berbahaya yang ada di dalam film. Mulai dari terjun dari ketinggian, lompatan gedung, meluncur dari gunung es, memanjat tebing tanpa tali hingga berseluncur diombak paling tinggi.
Semua set background yang dipilih serta pengambilan gambar pun berhasil membuat penonton terperangah. Tak cuma mengegangkan, tapi juga menampilkan landscape menawan dari beberapa keindahan alam di beberapa negara, mulai dari Perancis, Italia, Austria, Swiss, Venezuala, Kanada hingga U.S.
Ada satu adegan menarik yang merupakan ciri khas dari film ‘Point Break’ yang nampaknya kembali terulang di versi barunya. Yaitu saat Utah melepaskan tembakan ke langit tiga kali, kemudian berteriak ‘Ahhhh…!’. Baik Keanu Reeves maupun Luke Bracey, keduanya menampilkan adegan yang sama.
Bisa dibilang, sebagai kesimpulan film yang satu ini memang mengandalkan kekuatan visual jika dibandingkan alur cerita yang membutuhkan konsentrasi. Semua aksi yang stunt ditampilkan tak kalah dengan semua aksi di seri film Mission Impossible, bahkan dengan situasi yang lebih ‘masuk akal’. Apalagi semua aksi memicu adrenaline tersebut ditampilkan dengan format 3D.
Point Break telah tayang di tanah air, mulai 3 Desember 2015. Sepertinya film yang satu ini bisa jadi pilihan menarik, jika anda sedikit bosan dengan serbuan film franchis Blockbuster dari sekuel-sekual bergenre sci-fi untuk akhir tahun.
Video Trailer:
Tanggal Rilis: 3 Desember 2015
Durasi: 113 Menit
Genre: Action Thriller
Sutradara: Ericson Core
Pemain: Édgar Ramírez, Luke Bracey, Teresa Palmer, Delroy Lindo, & Ray Winstone
Studio: Alcon Entertainment