Penetrasi Smartphone Apple di China Mulai Melambat
Tahun 2016 ini diprediksi akan menjadi tahun yang berat bagi Apple, terutama untuk penjualan smartphone mereka. Beberapa negara yang selama ini menjadi basis penjualan produk mereka, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang, disebut mulai melambat dalam mengadopsi produk smartphone baru mereka. Hal itu diperburuk lagi dengan mulai lambatnya penetrasi smartphone mereka di negara yang disebut sebagai basis baru penjualan iPhone, China.
Apple sendiri menyebutkan bahwa China merupakan pasar yang sangat potensial, terutama karena masih tingginya jumlah pengguna smartphone 3G dari kalangan menengah ke atas di negara tersebut. Sayangnya, kurang baiknya keuangan di negara tersebut membuat penetrasi smartphone baru Apple, iPhone 6s dan iPhone 6s Plus, menjadi melambat. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada melambatnya peningkatan penjualan smartphone mereka di tahun 2016 ini, dimulai dari kuartal pertama ini.
Terlepas dari prediksi tersebut, Apple tetap menyatakan akan serius menggarap pasar China. Terbukti, mereka tetap melanjutkan pembukaan beberapa gerai resmi di negara tersebut, hingga mencapai 40 gerai di pertengahan tahun nanti. Hal itu dilakukan Apple karena mereka memprediksi pasar smartphone di China akan kembali membaik, bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Di tahun 2015 lalu, berdasarkan pernyataan Tim Cook, China menjadi salah satu pasar penting bagi Apple, terutama untuk produk iPhone mereka. Penjualan yang tinggi di negara tersebut membantu Apple mencatat rekor baru. Namun, untuk tahun 2016 ini, bisa jadi Apple tidak bisa menikmati rekor penjualan baru karena pasar yang sedikit melemah di beberapa basis penjualan mereka.