Finalis Sesi Asus di OC iTechno Cup 2016 Telah Terpilih!
Setelah 3 wave babak kualifikasi di sesi Asus di OC iTechno Cup 2016 berakhir, akhirnya didapatkan 6 tim, dari 2 tim terbaik masing-masing wave, yang akan bertanding sekali lagi di babak final untuk memperebutkan hadiah yang disediakan! Di hari kedua lomba ini, atau hari ketiga rangkaian acara overclocking di kampus PNJ dalam rangka OC iTechno Cup 2016, tim-tim yang menjadi peserta harus menghadapi benchmark 3DMark Sky Diver untuk memperebutkan tiket ke babak final. Lalu, siapa saja yang berhasil mencatatkan skor terbaik di setiap wave yang membuat mereka melaju ke babak final?
Sebelum membahas jalannya tiap wave, dan juga tim mana saja yang berhak lolos ke final, kami akan terlebih dahulu menampilkan hardware yang digunakan di lomba hari ini. Hanya terdapat perbedaan di motherboard, di mana lomba sesi Asus ini tentu saja menggunakan motherboard yang berbeda dari sesi Biostar kemarin. Selain itu, pendingin yang digunakan juga sedikit berbeda, walaupun masih berasal dari ID-Cooling. Berikut ini adalah daftar hardware yang digunakan:
- APU AMD A8-7650K dengan IGP R7 Series
- Motherboard Asus ROG Crossblade Ranger
- RAM Avexir Core Series DDR3-1600C11 2x 4 GB
- SSD Avexir V1 128 GB
- PSU Cooler Master B2 500 Watt
- Monitor Dell S2240L
- Keyboard & Mouse Logitech G100S
- Graphics Card Power Color R7 370 2 GB PCS+
- AIO Watercooling ID-Cooling Frostflow 120
Untuk sesi pertama, terdapat 2 tim yang sudah cukup memiliki pengalaman di lomba tingkat nasional, yaitu Opoyo dari UNS Solo dan jagoan tuan rumah, TIVEST. Tentunya, kedua tim ini diunggulkan untuk lolos dari wave pertama ini. Namun, di awal wave, tim dari Universitas Gunadarma, EEO_UG, menggebrak dengan mencatatkan skor 3DMark Sky Diver IGP yang cukup tinggi sehingga meninggalkan lawan-lawannya.
Hingga memasuki 30 menit terakhir wave pertama, posisi EEO_UG belum tergoyahkan. Namun, Opoyo berhasil menjadi tim pertama yang mencatatkan skor untuk kedua benchmark dan mengambil alih pimpinan klasemen dari EEO_UG. 10 menit kemudian, TIVEST menyusul mencatatkan skor untuk kedua benchmark dan merebut posisi kedua. EEO_UG mencoba untuk membalas kembali di 10 menit terakhir, tetapi upaya mereka gagal membuahkan hasil karena skor terakhir yang mereka catatkan tidak bisa melampaui perolehan skor dari Opoyo dan TIVEST!
Di wave ini, terdapat juga satu insiden “KO”-nya sistem yang digunakan oleh salah satu peserta.
Beralih ke wave kedua. Tim panitia menyebut wave kedua di sesi Asus ini sebagai “wave neraka” karena 4 dari 5 tim yang ada di wave ini merupakan tim dengan banyak prestasi tingkat nasional. Hal ini langsung terlihat ketika wave baru dimulai beberapa menit, 4 tim tersebut, OC-BOT dari Bina Nusantara, Plendhas Plendhus dan Classified Solo dari UNS Solo, serta Nubi UMN dari Universitas Multimedia Nusantara, langsung mencatatkan skor yang tinggi di 3DMark Sky Diver, baik dengan IGP maupun GPU.
Kejar mengejar skor terus terjadi hingga memasuki 15 menit akhir wave ini. OC-BOT tiba-tiba berhasil mencatatkan peningkatan hingga 60% lebih di 3DMark Sky Diver yang membuat persentase total peningkatan yang dicapainya melampaui 90%! Sementara Classified Solo dan Plendhas Plendhus terpaksa melakoni “duel saudara” karena keduanya menempati posisi 2 dan 3 di sisa waktu 10 menit dengan selisih persentase yang masih memungkinkan keduanya bertukar posisi di sisa waktu.
Hingga sisa waktu di bawah 5 menit, Classified Solo dan Plendhas Plendhus masih asyik kejar-mengejar skor. Untungnya bagi Classified Solo, skor 3DMark Sky Diver di GPU mereka yang cukup tinggi membuat mereka berhasil mengungguli Plendhas Plendhus, walaupun skor di IGP milik Plendhas Plendhus lebih tinggi dari milik mereka. Ini membuat Classified Solo berhasil masuk ke babak final.
Setelah wave kedua yang begitu seru berlalu, kini giliran tim peserta wave ketiga yang unjuk kebolehan. Wave ini juga diikuti oleh tim dengan anggota yang sudah cukup banyak memiliki pengalaman di lomba overclocking tingkat nasional, termasuk Semoga Menang dari Bina Nusantara dan Kelas Bunga Matahari dari UGM. Di awal-awal wave ini, Semoga Menang langsung menggebrak dengan peningkatan performa lebih dari 50% di 3DMark Sky Diver di IGP. Apakah ini berarti Semoga Menang akan mulus melaju ke final?
Hingga memasuki 15 menit akhir, peserta wave ketiga ini tidak terlalu banyak melakukan update skor. Tim Semoga Menang, yang sejak pertengahan wave telah berhasil mencatatkan skor tinggi, dengan total persentase kenaikan mencapai lebih dari 90%, terlihat tidak terlalu mengejar skor tinggi lagi, dan terlihat lebih memilih menyiapkan diri untuk babak final. Posisi kedua sementara ini diduduki oleh Kelas Bunga Matahari, dengan tim Kecoa Ngesot membayangi dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Drama terjadi di 10 detik terakhir wave ketiga ini, di mana Kelas Bunga Matahari dan Kecoa Ngesot sama-sama menjalankan benchmark untuk mendapatkan skor yang bisa jadi menjadi penentu siapa yang berhak masuk ke final. Kelas Bunga Matahari gagal mendapatkan skor, sementara Kecoa Ngesot harus mendapatkan skor sekitar 12900 di 3DMark Sky Diver di GPU untuk mengalahkan skor dari Kelas Bunga Matahari. Ternyata, skor yang didapatkan Kecoa Ngesot hanya 12600, sehingga mereka terpaksa mengakui keunggulan dari Kelas Bunga Matahari.
Dengan demikian, peserta final sesi Asus telah dipastikan enam tim berikut ini:
- Opoyo dari UNS Solo
- TIVEST dari PNJ
- OC-BOT dari Bina Nusantara
- Classified Solo dari UNS Solo
- Semoga Menang dari Bina Nusantara
- Kelas Bunga Matahari dari UGM
Final akan dimulai tepat pukul 16.00 nanti. Siapakah yang akan menjadi juara dari sesi Asus dari final yang benar-benar mempertemukan tim-tim papan atas di lomba kali ini? Kami akan melaporkannya secara langsung dari arena lomba!