Layar AMOLED akan Lebih Murah dari LCD
Akhir-akhir ini, layar AMOLED mulai menjadi jenis layar utama yang sering digunakan oleh beberapa produk, seperti misalnya televisi pintar maupun smarpthone. Walau dikatakan mampu memberikan kualitas warna dan kecerahan yang lebih baik, harganya pun tergolong masih cukup premium.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh IHS Technology, pihaknya menyatakan bahwa ada kemungkinan layar AMOLED akan menjadi lebih murah ketimbang layar LCD. Dalam laporannya, biaya produksi untuk AMOLED dan LC telah menurun masing-masing hingga US$ 14.3 dan US$ 14.6 dalam kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut didasari dari produk smartphone layar 5 inch Full HD, dan memang lebih murah ketimbang tahun lalu yang masih US$ 17.1 untuk AMOLED dan US$ 15.7 untuk LCD. Dengan penurunan harga tersebut, ada kemungkinan penggunaan layar AMOLED untuk smarpthone di bawah premium (middle level atau bahkan low-end) bisa dilaksanakan.
Alasan mengapa layar AMOLED ini bisa lebih turun secara harga adalah karena pengembangan produksinya yang meningkat. Hal ini diawali dari Samsung yang sudah memulainya baik untuk layar besar maupun kecil, kemudian beberapa vendor Tiongkok yang juga mulai tertarik untuk menggunakan layar AMOLED, membuat peningkatan produksi menjadi naik hingga 95 persen. Hal ini pun kemudian membuat biaya produksi menjadi lebih hemat karena output produksi yang besar tersebut.
Sementara vendor dari Tiongkok mulai menggunakan layar AMOLED untuk layar smartphone premium hingga mid-range, hal ini juga akan membuat prediksi bahwa manufaktur akan lebih cepat mengganti layar LCD menjadi AMOLED. Samsung Display sendiri juga mulai mempersiapkan fasilitas untuk bisa memproduksi layar AMOLED lebih banyak lagi, dan akan mulai berinvestasi untuk produksi layar tersebut. Saat ini, Samsung Display telah membuat investasi sebesar 400 milyar won untuk manufaktur layar AMOLED sendiri.