Groupon Gugat IBM untuk Paten Berbasis Lokasi
Groupon dikabarkan telah melayangkan gugatan kepada IBM yang dituduh telah melanggar paten terkait dengan teknologi yang membantu bisnis untuk meminta pelanggan berdasarkan pada lokasi pelanggan yang diberikan pada saat tertentu. Menurut laporan yang dimuat di Reuters, pasar online terkemuka tersebut melayangkan gugatan tersebut pada hari Senin lalu ke pengadilan federal di Chicago dimana gugatan ini dilayangkan tepat setelah dua bulan lalu IBM juga menggugat Groupon atas kasus pelanggaran hak paten namun dalam gugatan yang terpisah.
Menurut juru bicara Groupon, Bill Roberts, IBM mencoba untuk menumpahkan statusnya sebagai dinosaurus jaman dial-up dengan melakukan pelanggaran pada hak-hak perusahaan teknologi saat ini seperti Groupon. Sedangkan juru bicara IBM, Doug Shelton, menyatakan bahwa tuntutan balik tersebut benar-benar tidak berdasar.
Kepanjangan dari IBM sendiri adalah International Business Machines Corp. Sedangkan gugatan terbaru yang dilayangkan mengacu pada platform WebSphere Commerce IBM yang disebutkan Groupon memungkinkan para merchant mengirim pesan kepada pelanggannya dengan piranti yang dilengkapi dengan GPS berdasar pada lokasi mereka saat itu dan mereka menggunakan media sosial termasuk Facebook.
Groupon menyatakan bahwa platform melanggar sebuah hak paten Desember 2010 dan layak mendapatkan royalti milyaran dolar dari pendapatan Armonk, IBM yang berbasis di New York yang diterimanya melalui pelanggaran tersebut. IBM yang merupakan peninggalan dari salah satu perusahaan teknologi terbesar abad 20 saat ini terpaksa merebut kekayaan intelektual dari perusahaan yang lahir di milenium ini.
Pada tanggal 2 Maret lalu, IBM menggugat Groupon dalam gugatan federal di Dealware dalam hal pelanggaran empat paten termasuk dua yang terkait dengan Prodigy, yakni cikal bakal internet yang lahir di akhir 1980-an.
Shelton menjelaskan bahwa selama tiga tahun terakhir, IBM telah berusaha menyimpulkan perjanjian lisensi paten yang adil dan wajar dengan Groupon, namun mereka kecewa karena Groupon berusaha untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran paten dengan menggugat balik.