Fan PC Anda Ternyata Bisa Menularkan Malware

Reading time:
June 30, 2016

Penetrasi data oleh tangan jahil kini terus berkembang cepat, pabrikan security pun berlomba lomba dan bekerja keras menutup celah yang ada. Algoritma pun terus dikembangkan guna mencegah bahkan yang diharapkan dapat melakukan pencegahan dini, karena perkembangan serangan dan penetrasi yang dilakukan tangan jahil sangat banyak dan cepat terkadang perusahaan security software mengembangkan Malware mereka sendiri demi mencari cara untuk mengalahkan serangan masa depan yang akan terjadi. Universitas Ben-Gurion baru baru ini melakukan riset dengan mencoba metode Malware terbaru yang diberi nama Fansmitter, dimana malware ini dapat mentransmit data lewat Fan pendingin yang biasanya terdapat di PC.

Fans

Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana hal ini dapat dilakukan? Seperti diketahui system PC dan barang elektronik sekitar kita mengeluarkan berbagai gelombang, baik itu berupa gelombang elektromagnetic, gelombang radio dan gelombang suara. Ternyata gelombang ini bisa disusupi atau bahkan mentransmit malware dari satu perangkat keperangkat lainnya. Dan malware transmitter yang diriset ini mampu mentransmit data lewat gelombang akustik yang dikeluarkan oleh kipas pendingin.

Skenario ini dapat berjalan dimana PC yang disusupi beraksi mengontrol fan/kipas pendingin yang ada di PC sebagai transmitter dan perangkat lainnya seperti smartphone sebagai receiver. Dengan demikian, fan pendingin tersebut akan dengan mudah mentransmit data lewat gelombang suara yang dihasilkan dan smartphone didekatnya merekam. Data yang ditransmit sendiri memang tidak besar tapi cukup untuk mentransfer data berupa password, kata sandi, juga teks document standar. Penyerang pun dengan cerdik menggunakan frekuensi rendah (putaran RPM rendah), sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pekerja atau pengguna yang berada disekitar system. Dibutuhkan hanya frekuensi rendah sebesar 100Hz untuk bisa menerjemahkan ke binary 1 dan 0. “Pendengaran manusia pun akan sulit sekali mendeteksi suara ini”, Ujar Mordechai Guri yang mewakili universitas Ben-Gurion

Fan fan
Hanya membutuhkan frekuensi akustik sebesar 100Hz untuk dirubah menjadi binary data

 

Menurut penelitian, fan atau kipas pendingin terlihat lambat dalam melakukan transfer data, tapi semakin besar noise akustik yang dihasilkan kipas pendingin serta semakin banyak kipas yang berada di sistem, akan semakin cepat pula data akan ditransfer. Tentunya kita ketahui saat ini pengguna menggunakan lebih dari satu fan dalam sistem mereka. “Kami menemukan bahwa penggunaan banyak fan dalam sistem mempercepat akselerasi transfer data yang dikirim” ujar Mordechai Guri yang menjabat riset dan teknologi dari universitas ini. Canggihnya penetrasi lewat transmitter suara karena tidak memerlukan hardware akustik seperti speaker , printer atau perangkat berbasis Internet lainnya

 

Sebenarnya metoda penetrasi lewat suara sudah lama dicurigai sebagi potensi serangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata, untuk itulah kalangan militer mempunyai spesifik system data yang tidak terkoneksi dengan internet, atau biasa disebut dengan Air Gapped Machine. Sistem ini pun tidak dilengkapi speaker atau mic sehingga benar benar terisolasi. Mordechai Guri menambahkan “Disini kami hanya ingin membuktikkan bahwa Air Gapped System yang selama ini diklaim kebal akan penetrasi adalah salah besar, dan kami terus meneliti penetrasi lainnya yang kemungkinan besar ada”. info lengkap tentang research ancaman diatas dapat langsung dilihat pada tautan ini

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 27, 2024 - 0

Review Acer Predator Helios Neo 16 2024: Helios Neo Naik Kelas?

Laptop yang satu ini bukan cuma kenceng buat gaming, tapi…
March 19, 2024 - 0

Review ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405): Laptop Ringan Idaman!

Laptop Intel Core Ultra akhirnya mulai dijual di Indonesia. Salah…
March 18, 2024 - 0

Review Huawei MateBook D 14 (2024): Bodi Metal, Kencang dan Terjangkau!

Laptop yang satu ini harusnya sudah tidak terlalu asing lagi…
March 15, 2024 - 0

Review Lenovo Yoga Slim 7i (14IMH9): Daya Tahan Baterai Laptop 2024 Harusnya Begini!

Laptop layar OLED yang satu ini ternyata baterainya irit banget…

Gaming

March 28, 2024 - 0

Ryu Ga Gotoku Punya Pengumuman Besar di Hari April Mop

Berbeda dengan sebagian besar belahan dunia yang lain, April Mop…
March 28, 2024 - 0

Relic Entertainment Pisah dari SEGA, Kembali Indie

Sebagian besar dari kita mungkin seringkali salah menyimpulkan bahwa SEGA…
March 28, 2024 - 0

Spesifikasi PC untuk Marvel Rivals

Di atas kertas, ini adalah konsep yang seharusnya bisa menuai…
March 28, 2024 - 0

Embracer Jual Dev. Borderlands ke Take-Two Interactive

Anda yang cukup mengikuti berita game dengan intens sepertinya tidak…