Google: VR Masih Butuh Waktu
Istilah virtual reality memang sudah sejak lama sekali dikenal. Bahkan, belakangan ini teknologi yang satu ini semakin banyak dikenal di masyarakat karena perangkat yang menawarkan dukungan untuk teknologi ini makin banyak dan makin mudah didapatkan. Namun, bagi Google, VR sendiri masih mereka anggap belum dikenal oleh masyarakat dunia.
Pernyataan Google tersebut diberikan oleh Clay Bavor, VP of Virtual Reality dari Google. Berdasarkan apa yang dipelajari oleh Bavor dan timnya, VR saat ini memang terlihat sudah banyak digunakan, dan dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan baru. Namun, hal itu hanya berlaku di kalangan internal Google dan pengamat dunia teknologi saja, terutama dari kalangan media.
Bila dibawa ke tengah masyarakat luas, Google menganggap bahwa pemahaman akan VR masih sangatlah rendah. Bavor bahkan berani menyebutkan bahwa pemahaman akan VR baru di kisaran 0% saja. Ini membuat VR masih butuh banyak sekali waktu untuk dapat berbuat banyak di tengah masyarakat dunia. Namun, hal itu justru dianggap Bavor sebagai tantangan yang harus ditaklukkan oleh perusahaan di bidang VR, bukan menjadi alasan mereka untuk meninggalkan teknologi tersebut.
Masih berdasarkan pernyataan Bavor, Google tidak akan begitu saja berhenti mendorong VR. Google bahkan ingin agar teknologi ini bisa dinikmati oleh makin banyak orang, termasuk dengan insiatif Cardboard yang mereka dorong sejak beberapa waktu lalu. Terdapat juga Daydream, insiatif VR terbaru mereka yang mulai terlihat diadopsi oleh beberapa produsen smartphone. Selain itu, YouTube, salah satu layanan yang dimiliki Google, juga menjadi platform dengan tawaran terbanyak untuk konten VR saat ini.