Review Graphics Card: AMD Radeon RX 480 8GB GDDR5
Pada bagian belakangnya, Anda akan menemukan lubang untuk sistem dual-intake untuk meningkatkan pasokan udaranya. Namun, hal tersebut membuat ukuran graphic card ini lebih besar dari ukuran PCB.
Dan inilah tampilan RX480 saat kami lepas semua sistem pendinginnya. Semoga saja dengan ukuran PCB yang lebih mungil ketimbang ukurang graphic card Referencenya, nantinya ada produsen hardware lain yang membuat versi custom dari graphic card dengan ukuran yang lebih kompak.
Untuk Anda yang ingin mengkonfigurasinya sistem dengan Dual-Graphics, Anda tak akan menemukan CrossFireX finger di graphic card ini. Ya, AMD tetap mengandalkan teknologi XDMA untuk teknologi CrossFireX. Perlu diketahui, XDMA sendiri merupakan fitur AMD yang mampu melakukan penggabungan dua graphics card sejenis tanpa menggunakan konektor apapun.
Untuk pasokan daya, AMD hanya mengandalkan satu port power PCI-E 6-Pin dan mengingat graphic card ini memiliki TDP rating di 150 Watt, gabungan 75 Watt dari slot PCI-E dan 75 Watt dari Port power PCI-E sudah cukup untuk menangani graphic card ini.
Graphic card ini menyediakan konektor display sebagai berikut:
- 3x Display Port 1.3/1,4 HDR Ready
- 1x HDMI 2.0b
Berbagai standar display output baru ini diharapkan akan mendukung banyak mode resolusi dan juga refresh rate yang baru. Tentu, fitur seperti AMD Freesync, tetap menjadi andalan, dan kini tersedia opsi untuk menyalakan Freesync lewat HDMI 2.0b. Bahkan, AMD mengklaim bahwa Radeon RX400 Series nantinya akan siap untuk standar 5K60 (resolusi 5K, 60Hz). Memang untuk graphic card di kelas ini, pilihan port output graphic card ini memang cukup terbatas. Apalagi jika mengingat graphic card ini sudah mendukung VR, mungkin jika tersedia dua buah HDMI akan lebih memudahkan penggunanya.